ABSTRAK :
Variasi pengelasan gesekan disebut Friction stir welding (FSW). Selama
pengelasan jenis ini, pahat khusus digunakan untuk menyambung dan memutar logam,
sehingga menghasilkan campuran padat pada sisi sambungan. Bahan menjadi lebih
mudah untuk dicampur akibat panas yang dihasilkan oleh gesekan antara pahat dan
benda kerja. Aluminium adalah logam yang lembut, tahan lama, ringan, dan mudah
dibentuk. Panduan 7055-T7 yang kuat, ketangguhan tinggi, dan tahan korosi serta
paduan 2524-T3 yang tahan terhadap kerusakan tinggi telah diterapkan pada panel
sayap atas dan kulit badan pesawat B777, yang dianggap sebagai perwakilan khas
paduan aluminium penerbangan generasi keempat. Oleh sebab itu pengelasan kali ini
bertujuan untuk mengetahui proses penyambungan dua bahan aluminium berbeda.
Metode penyambungan material dilakukan dengan proses friction stir welding yang
menggunakan tool stainless steel dengan material aluminium 2524-T3 dan aluminium
7055-T7 menggunakan variasi kecepatan feedrate 45 mm/menit, 60 mm/menit dan 75
mm/menit. Kemudian dilakukan proses pengujian bending dan pengujian kekerasan
brinell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengelasan yang terbaik yaitu
feedrate 75 mm/menit dengan RPM 1500 memiliki tingkat kehalusan yang lebih
bagus. Hasil pengujian bending menunjukkan nilai kekuatan lentur tertinggi terdapat
pada feed rate 75 mm/menit (215,148 MPa) dan terendah terdapat pada akar feed rate
45 mm/menit (161,113 MPa). Hasil pengujian kekerasan menunjukkan nilai pusat
daerah kekerasan tertinggi terdapat pada feed rate 75 mm/menit (42,808 BHN) dan
terendah pada feed rate 45 mm/menit (34,78 BHN).
Kata kunci: friction stir welding, aluminium 2524 T3, aluminium 7055 T7,
dissimilar metal, pengujian bending, pengujian kekerasan.
|