ABSTRAK :
Paduan aluminium dengan unsur lainnya, dikenal sebagai aluminium alloy.
dominan digunakan pada sebuah pesawat terbang. Beberapa jenisnya, seperti
5052, 6061, dan 7075. Ditetapkan karena ketahanannya terhadap korosi. Inhibitor
korosi seperti LPS3 dan CRC digunakan untuk melindungi logam dari korosi dalam
perawatan pesawat. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh jenis inhibitor korosi
terhadap laju korosi aluminium alloy dengan metode weight loss. Metode dalam
penelitian ini adalah pengaplikasian variasi jenis inhibitor korosi yaitu LPS3 dan
CRC pada spesimen uji yang meliputi aluminium alloy 5052, 6061, dan 7075.
Proses pengujian korosi menggunakan teknik perendaman (immerse) pada media
korosif asam kuat hidro klorida (HCl) konsentrasi 1 M selama 17 jam dengan
mengacu pada ASTM G31 dan ASTM G1. Dalam penelitian ini diperoleh hasil
bahwa variasi jenis inhibitor korosi mempengaruhi nilai laju korosi pada
aluminium alloy. Nilai laju korosi alumium alloy 5052 tanpa pelapisan inhitor
korosi sebesar 60,63 mmy, dengan LPS3 adalah 3,01 mmy, dan dengan CRC adalah
16,10 mmy. Laju korosi alumium alloy 6061 tanpa pelapisan inhitor korosi adalah
50,45 mmy, dengan LPS3 adalah 4,33 mmy, dan dengan CRC adalah 8,76 mmy.
Dan nilai laju korosi alumium alloy 7075 tanpa inhitor korosi sebesar 41,81 mmy,
dengan LPS3 adalah 4,07 mmy, dan dengan CRC adalah 9,25 mmy. Nilai efisiensi
inhibitor LPS3 terhadap aluminium alloy 5052 sebesar 94,06%, terhadap
aluminium alloy 6061 sebesar 91,41%, dan terhadap aluminium alloy 7075 sebesar
90,27%. Sementara nilai efisiensi inhibitor CRC terhadap aluminium alloy 5052
sebesar 68,20%, terhadap aluminium alloy 6061 sebesar 82,63%, dan terhadap
aluminium alloy 7075 sebesar 77,88%.
Kata kunci : Alumium alloy, korosi, inhibitor korosi
|