ABSTRAK :
Dalam industri manufaktur pesawat terbang terutama pesawat
tanpa awak yaitu drone, material komposit serat karbon sudah banyak
digunakan pada beberapa bagian pesawat terbang sebagai pengganti
aluminium alloy dengan komposit menghasilkan penghematan berat
struktur pesawat terbang. Dalam proses pembuatan spesimen
menggunakan perlakuan panas “Heat Treatment” dengan variasi suhu
80°C, 90°C, 110°C, 120°C dan Tanpa Heattreatment sebagai
pembanding. dan metode pembuatan yang digunakan adalah metode
hand-lay up. Pengujian ini menggunakan pengujian tarik dengan
referensi ASTM D3039. Sebelum melakukan proses pembuatan terlebih
dahulu dilakukan perhitungan fraksi volume. Pengujian tarik dilakukan
menggunakan Universal Testing Machine (UTM), Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui nilai Ultimate Tensile Srength, Ultimate
Tensile Strain, dan Modulus Elastisitas. Hasil yang didapat setelah
dilakukan pengujian tarik adalah nilai Ultimate Tensile Strength pada
spesimen dengan suhu 90°C lebih besar yaitu 117,630 MPa
dibandingkan spesimen dengan suhu 80°C, suhu 110°C, suhu 120°C dan
Tanpa Heattreatment. Untuk rata-rata nilai Ultimate Tensile Strain
dengan Tanpa Heattreatment lebih besar yaitu 0,070 dibandingkan nilai
spesimen suhu 80°C, suhu 90°C, suhu 110°C dan 120°C. Untuk rata-rata
nilai Modulus Elastisitas Spesimen dengan Tanpa Heattreatment yaitu
312,230 GPa dibandingkan suhu 80°C, suhu 90°C, suhu 110°C suhu
120°C.
|