ABSTRAK :
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek penting dalam
industri manapun terutama dalam industri penerbangan, termasuk dalam kegiatan
perawatan pesawat terbang. Dasar K3 sudah ditetapkan pada PPRI no 50 tahun
2012 tentang keselamatan, Kesehatan kerja, dan UU no 1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja. Jumlah insiden kecelakaan pesawat pada kurun waktu dari
tahun 2010 – 2016, total terdapat 212 kasus yang diinvestigasi oleh KNKT. Pada
penelitian ini diketahui bahwa dari 12 (dua belas) factor kecelakaan pesawat, yang
paling banyak dirasakan oleh mekanik pesawat terbang adalah kelelahan dengan
persentase 16,78%, Dalam penelitian ini penulis mengunkan penelitian kuantitatif,
salah satunya penelitian asosiasi kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian
yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur. kelelahan yang
muncul secara umum pada mekanik pesawat terbang adalah sebgai berikut :
pergeseran shift kerja, bebankerja tinggi atau bahkan tidak melakukan apa – apa
karena beban kerja yang terlalu rendah, perjalanan jauh dari tempat tingal ke
lokasi pekerjaan dan kemacetan selama perjalanan,. Dampak mekanik karena
kelelahan adalah cendrung merasa jenuh, kurang bersemangat, kurang produktif.
Kata kunci : keselamatan dan Kesehatan kerja (K3), Human Faktor, Dirty
dozen, peraturan K3, komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT)
|