ABSTRAK :
Wing in Ground Effect Aircraft merupakan salah satu transportasi udara
yang dirancang untuk terbang secara berkelanjutan dengan ketinggian yang relatif
rendah dari permukaan tanah atau air dengan memanfaatkan ground effect. Ground
effect merupakan peningkatan gaya angkat (lift) dan penurunan gaya hambat (drag)
yang dihasilkan oleh sayap ketika terbang dengan ketinggian yang tidak jauh dari
permukaan tanah atau air.
Pada penelitian ini dilakukan simulasi untuk mengetahui karakteristik
aerodinamika berupa turbulence terhadap airfoil NACA 24112 dengan
memvariasikan sudut serang (AOA) dan ketinggian terhadap pengaruh ground
effect. Penelitian ini menggunakan metode simulasi berbasis Computational Fluid
Dynamic 2D dengan model model turbulent Large Eddy Simulation (LES) yang
menggunakan software Ansys Fluent.
Hasil yang diperoleh dari simulasi ini ialah berupa nilai mean velocity, eddy
vicosity, kontur pressure, dan kontur velocity. Berdasarkan dari hasil penelitian
menunjukkan bahwa turbulence yang terjadi pada airfoil NACA 24112 akan
semakin besar apabila ketinggian terhadap ground semakin jauh. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai eddy viscosity pada sudut serang (AOA) 4
o
pada
ketinggian (h) = unbound pada x/c 0,025. Semakin tinggi nilai eddy viscosity maka
besarnya nilai mean velocity juga meningkat, sehingga nilai lift coefficient (CL)
yang dihasilkan juga semakin tinggi. Oleh sebab itu, semakin rendah ketinggian
airfoil terhadap ground dan semakin besar sudut serangnya (AOA) maka nilai lift
coefficient (CL) akan semakin besar sehingga gaya angkat yang terjadi pada airfoil
juga akan semakin besar. Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat untuk
pertimbangan dalam perancangan pesawat Wing In Ground Effect (WIG), sehingga
performa terbang suatu pesawat dapat dimaksimalkan.
Kata Kunci: Wing in Ground Effect Aircraft, Ground effect, Computational Fluid
Dynamic, Large Eddy Simulation (LES), Ansys Fluent, NACA 24112
|