ABSTRAK :
Angkutan udara dalam masyarakat masa kini sangat berperan. Peran tersebut
diwujudkan oleh maskapai penerbangan Citilink yang memberikan pelayanan yang
terbaik kepada pelanggan dalam masalah bagasi. Pelayanan tersebut dapat
diwujudkan dalam peranan unit lost and found dalam penanganan bagasi yang
bermasalah pada maskapai Citilink Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma.
Memiliki rumusan masalah bagaimana petugas unit lost and found dalam menangani
bagasi yang bermasalah sesuai prosedur yang ditetapkan oleh maskapai Citilink.
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu
efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.
Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia,
material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai
sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming. Faktor penyebab
kesalahan penanganan bagasi penumpang biasanya dimulai dari stasiun
keberangkatan atau stasiun transit.
Hasil analisis memunculkan 2 masalah yang dibahas di sini: AHL dan DPR.
Dimana DPR adalah masalah yang paling banyak di temui setiap bulannya. Kajian
tentang ketiga masalah tersebut sangat berguna untuk memahami penyebab terjadinya
masalah tersebut, sehingga didapat solusi untuk mengurangi masalah itu terjadi
setelah menemukan akar penyebabnya, dilain sisi juga membuat penumpang
mengetahui bahwa masalah bagasi bukan seluruhnya salah dari pihak Citilink.
.
Kata kunci: Citilink, Masalah Bagasi, Penumpang, Bandara, Fishbone
|