ABSTRAK :
Proses pengecoran adalahsuatu proses manufaktur yang menggunakan
logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang
mendekatibentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logam cair
akan dituangkan atau ditekan kedalam cetakan yang memiliki rongga sesuai
dengan bentuk yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga dan
kembali kebentuk padat, selanjutnya cetakan disingkirkan dan proses sekunder.
Untuk menghasilkan tuangan yang berkualitas maka diperlukan pola yang
berkualitas maka diperlukan pola yang berkualitas tinggi, baik dari segi
konstruksi, dimensi, material pola, dan kelengkapan lainnya. Pola digunakan
untuk memproduksi cetakan. Pada umumnya, dalam proses pembuatan cetakan,
pasir cetakan diletakkan di sekitar pola yang dibatasi rangka cetak kemudian pasir
didapatkan dengan cara ditumbuk sampai kepadatan tertentu. Pada lain kasus
terdapat pula cetakan yang mengeras /menjadi padat sendiri karena reaksi kimia
dari perekat pasir tersebut.
Inti dibuat secara terpisah dari cetakan, dalam kasus ini inti dibuat dari
pasir kuarsa yang dicampur dengan air kaca (water Glass/Natrium Silikat), dari
campuran pasir tersebut dimasukan kedalam kotak inti, kemu dian direaksikan
dengan gas CO2 sehingga menjadi padat dan keras.
Hasil pembuatan batang piston dengan bahan piston bekas dengan
pengujian yang di lakukan uji kekerasan, uji struktur mikro dan uji komposisi
kimia.
Hasil penelitian menunjukan uji kekerasan tertinggi pada bagian tengah di
sisi atas dan bawah dengan nilai rata-rata 104.4 VHN dan uji kekerasan di bagian
small end di sisi atas dan bawah mempunyai nilai tertinggi 105.8 VHN di bagian
batang piston nilai terrendah untuk uji kekerasan adalah bagian big end dengan
nilai kekerasan 98.9 VHN.
Kata Kunci : kualitas hasil pengecoran, hasil kekerasan, daerah connecting rod
|