ABSTRAK :
Kebisingan pesawat merupakan kebisingan yang dihasilkan akibat dariaktivitas
pengoperasian pesawat terbang atau komponen pesawat terbang. Kebisingan yang
berlebihan dapat ditimbulkan oleh engine noise dan airframe noise yang terjadi pada
pesawat.
Penelitian ini dilakukan menggunakan sampel dari pesawat CASA NC-212-200
yang dilengkapi dengan jenis engine turboprop. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui besar tingkat kebisingan yang terjadi pada fase terbang pesawat menggunakan
beban yang bervariasi. Pengukuran tingkat kebisingan yangdihasilkan oleh pengoperasian
pesawat terbang diukur menggunakan alat Sound Level Meter pada satuan tingkat intensitas
bunyi yang disebut Desibel (dB).
Pengukuran tingkat kebisingan pada fase terbang pesawat didasarkan pada empat
acuan yaitu LA load max, LAmin, LAeq, dan No Acoustical Change (NAC).Pada fase
terbang ini beban yang digunakan pesawat adalah 6.850 kg, 7.100 kg, 7.200 kg, dan
7.300 kg. Pada fase terbang dengan beban 6.850 kg, tingkat kebisingan yang dihasilkan
adalah take-off LAmax 91,8 dB, LAmin 89,5 dB, LAeq90,6 dB, Climb LAmax 90,9 dB,
LAmin 88 dB, LAeq 89,05 dB, Cruise LAmax 89,9 dB, LAmin 85,1 dB, LAeq 87,05 dB,
Landing LAmax 89,9 dB, LAmin 85,8dB, dan LAeq 87,8 dB. Dengan perhitungan NAC
maka tingkat kebisingan yang terjadi pada setiap fasenya mengalami kenaikan sekitar
1,0573145 dB pada beban 6.850 kg.
Kata kunci: kebisingan, kebisingan fase terbang, NC 212-200
|