ABSTRAK :
Transportasi udara sekarang ini mengalami perkembangan pesat. Hal
tersebut dapat dilihat dari banyaknya maskapai penerbangan yang melayani jasa
penerbangan ke berbagai rute baik dosmetik maupun internaasional. Airfoil adalah
sebuah bentuk geometri yang apabila ditempatkan pada suatu aliran fluida akan
menghasilkan gaya angkat (lift) lebih besar dari gaya hambat (drag). Pengujian
pada penelitian ini dilakukan secara komputasi berbasis Computational fluid
dynamics dengan menggunkan software ANSYS fluent.
Simulasi dilakukan pada airfoil NACA 4415 dengan parameter sudut serang
0°, 2°, 4°, 6°, 8°, 10°, 12°, 14°, 16°, dan 18° dengan ketinggian unbound. Pada
penelitian ini, diperoleh nilai lift coefficient tertinggi oleh sudut serang 14° dengan
nilai CL sebesar 1,7404 pada sudut serang tersebut yang merupakan sudut serang
maksimum untuk airfoil. Sehingga pada sudut serang 18° dengan nilai CD sebesar
0,22508 tersebut menghasilkan nilai drag coefficient (CD) yang tertinggi. Nilai
maksimal CL/CD terdapat pada sudut serang (AoA) 6° pada ketinggian unbound
dengan nilai CL/CD 64,56114122. Dengan demikian, semakin besar jarak antara
airfoil dengan ground, maka semakin kecil nilai CL/CD yang dihasilkan.
Kata kunci: Computational Fluid Dynamic, angle of attack, NACA 4415, lift
coefficient, drag coefficient
|