ABSTRAK :
Pengelasan adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam
dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari
40 jenis pengelasan, salah satunya metode las yang sering digunakan adalah
metode pengelasan MIG (Metal Inert Gas). Pengelasan MIG (Metal Inert Gas)
senriri adalah salah satu bentuk teknik dalam pengelasan yang sering digunakan
dalam industri. Baik dalam industri infrastruktur maupun sampai ke dunia
penerbangan. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui pengaruh besar sudut
kampuh V terhadap distorsi sudut, kekuatan Tarik dan struktur mikro dengan
metode pengelasan MIG (Metal Inert Gas) menggunakan filler berdasarkan
standar AWS yang berupa gulungan kawat elektroda (rol) ER4043, dan
menggunakan gas argon sebagai gas pelindung. Penelitian ini menggunakan bahan
berupa Aluminium 7075 dengan ketebalan bahan 6 mm, bahan dibentuk dengan
variasi sudut kampuh V 50, 60 dan 70. Hasil pengujian yang dilakukan
memperlihatkan perbedaan bentuk dan kekuatan tarik material setelah dilakukan
pengelasan dengan variasi sudut kampuh V 50, 60, dan 70 tersebut. Pada
pengujian distorsi sudut yang dilakukan terlihat bahwa pada sudut 70 mengalami
distori sudut berupa agular distortion terbesar yaitu sebesar 0,40,dan yang
mengalami distorsi sudut terkecil adalah sudut 50 sebesar 0,10, sedangkan
pengujian tarik yang dilakukan terlihat bahwa sudut 70 mendapat kekuatan tarik
tertinggi yaitu sebesar 105.571 N/mm², dan kekuatan tarik terendah adalah sudut
50 dengan rata-rata kekuatan tarik sebesar 83,759 N/mm², dan pada pengujian
struktur mikro terlihat bahwa semakin besar sudut kampuh V pengelasan maka
semakin menambah jumlah butir Magnesium Silisida (Mg2Si) pada material
pengelasan Aluminium 7075.
Kata kunci: Las MIG (Metal Inert Gas), sudut kampuh V, distorsi sudut, uji Tarik,
struktur mikro
|