ABSTRAK :
Bandar Udara Sultan Hasanuddin saat ini memiliki dimensi panjang runway
3100 meter dan lebar 45 meter (Data AIP, 2021). Bandar Udara Sultan
Hasanuddin juga merupakan salah satu Bandara yang ada di Indonesia sebagai
embarkasi penerbangan Haji dan Umrah. Penerbangan Umrah di Bandar Udara
Sultan Hasanuddin dengan tujuan Madinah (MED) dan juga dengan tujuan Jeddah
(JED) menggunakan pesawat Airbus A330-900 milik maskapai Lion Air. Namun,
Penerbangan Umrah dengan menggunakan pesawat Airbus A330-900 di Bandar
Udara Sultan Hasanuddin dengan panjang runway 3.100 meter belum dapat
dilakukan dengan optimal, sehingga membuat penerbangan umrah dengan jenis
pesawat Airbus A330-900 perlu dibatasi berat operasionalnya, hal ini dibuktikan
berdasarkan data kajian pembatasan berat izin operasional pesawat Airbus A330-
900 untuk beroperasi di runway Bandar Udara Sultan Hasanuddin. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis kelayakan panjang runway dan menganalisis
kelayakan PCN runway, output yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
acuan untuk pengembangan runway di Bandar Udara Sultan Hasanuddin.
Penelitian ini menggunakan metode ARFL untuk menganalisis kelayakan panjang
runway dan menggunakan metode perhitungan ACN-PCN untuk menganalisis
kelayakan PCN runway.
Dari hasil penelitian ini didapatkan panjang runway minimal yang
dibutuhkan pesawat Airbus A330-900 untuk melakukan take-off dalam kondisi
maximum take-off weight di Bandar Udara Sultan Hasanuddin dengan
menggunakan metode ARFL yaitu sepanjang 3.552 meter. Pada hasil analisa
kelayakan PCN runway didapatkan PCN runway layak atau mampu menunjang
operasional pesawat Airbus A330-900 dalam berat kondisi maximum take-off
weight. Pada hasil analisa dimensi RESA didapatkan dimensi panjang RESA
belum memenuhi persyaratan ICAO berdasarkan aerodrome reference code
Bandara Sultan Hasanuddin saat ini.
Kata Kunci : Runway, ACN-PCN, ARFL, RESA, Airbus A330-900
|