ABSTRAK :
Penerbangan berawak muncul pertama kali pada akhir tahun 1700-an dan
satu abad setelahnya industri penerbangan terus berkembang sampai terciptanya
pesawat nir awak (PUNA) pada tahun 1916, pesawat udara nir awak dinilai
sangat efisien untuk melakukan misi-misi tertentu seperti pengintaian dalam
bidang militer karena dapat mengangkut muatan dan dapat dipersenjatai sesuai
pada konfigurasi PUNA tersebut. Proses manufaktur wing MICRO PUNA WASP
III BATMAV ini sendiri dilakukan dengan proses metode hand lay-up, metode
hand lay-up merupakan salah satu metode manufaktur komposit yang sederhana,
hal ini dikarenakan pada meode ini mudah untuk diaplikasikan dan perlengkapan
yang digunakan sederhana, metode ini memiliki kelebihan proses manufakturnya
mudah serta tidak memerlukan peralatan yang khusus untuk proses
pembuatannya. Ada pun proses manufaktur dengan metode ini adalah dengan
menuangkan resin dengan tangan ke dalam serat berbentuk anyam, rajutan dan
lain-lain. Kemudian memberikan tekanan sekaligus meratakannya menggunakan
kuas. Hingga ketebalan yang diinginkan tercapai. Hasil rata-rata persentase
error antara data pattern moulding dan data pengukuran produk wing MICRO
PUNA WASP III BATMAV pada chord wing kanan sebesar 0,023%, sedangkan
wing kiri sebesar 0,031%. Kemudian presentase error pada tebal wing kanan
sebesar 0,019%, sedangkan pada wing kiri sebesar 0,032%. Analisis nilai
ketepatan pada chord wing kanan sebesar 99,976%, sedangkan pada wing kiri
sebesar 99,968%. Analisis nilai ketepatan pada tebal wing kanan sebesar
99,98%, sedangkan pada wing kiri sebesar 99,967%.
Kata kunci: PUNA, presentase error, CNC, pattern moulding.
|