ABSTRAK :
Perkembangan teknologi dalam industri manufaktur, terutama dalam
pembuatan sayap pesawat tanpa awak, telah menghasilkan kemajuan signifikan.
Komposit terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material yang memiliki sifat
mekanik yang berbeda. Matriks bertindak sebagai bahan pengikat, sedangkan
reinforcement berfungsi sebagai bahan penguat. Serbuk umumnya digunakan
sebagai reinforcement dalam komposit.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian kekuatan bending
pada komposit serbuk kayu jati dengan fraksi volume 10% serbuk tongkol jagung
- 20% serbuk kayu jati - 70% resin epoksi dan hardener, 10% serbuk tongkol
jagung - 30% serbuk kayu jati - 60% resin epoksi dan hardener, 10% serbuk
tongkol jagung – 40% serbuk kayu jati - 50% resin epoksi dan hardener. Standar
yang digunakan dalam pengujian adalah ASTM D 790-99 untuk kekuatan
bending.
Hasil penelitian diperoleh kekuatan bending tertinggi pada fraksi volume
10% serbuk tongkol jagung dan 20% serbuk kayu jati sebesar 34,414 N/mm2
sedangkan kekuatan bending terendah pada fraksi volume 10% serbuk tongkol
jagung dan 40% serbuk kayu jati sebesar 16,133 N/mm2 Semakin tinggi fraksi
volume serbuk kayu jati, kekuatan bending komposit akan cenderung menurun
Kata Kunci : komposit, fraksi volume, serbuk tongkol jagung, serbuk kayu jati
|