ABSTRAK :
Bekal lapangan yang efisien dan efektif merupakan hal yang
penting dalam operasional prajurit di lapangan terutama bagi Prajurit
Kopasgat (Korps Pasukan Gerak Cepat) yang terlibat dalam operasi
militer. Salah satu aspek penting dari bekal lapangan adalah bahan bakar
untuk memasak makanan dan memanaskan air. Penggunaan kayu sebagai
bahan bakar tradisional sering kali tidak efisien dan tidak ramah
lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar air, kadar abu, dan
laju pembakaran dari bahan serbuk kayu jati belanda dan tempurung
kemiri yang digunakan sebagai bahan bakar dengan perekat tepung
tapioka. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental. Tiga
perbandingan komposisi yang digunakan adalah Briket I dengan 20%
serbuk kayu jati belanda : 70% tempurung kemiri : 10% perekat, Briket II
dengan 30% serbuk kayu jati belanda : 60% tempurung kemiri : 10%
perekat dan Briket III dengan 40% serbuk kayu jati belanda : 50%
tempurung kemiri : 10% perekat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi Briket I memiliki
nilai kadar air terbaik sebesar 5,13% dan nilai laju pembakaran terbaik
sebesar 0,0692 gr/menit sedangkan nilai kadar abu terbaik terjadi pada
Briket III sebesar 6,57%. Nilai kadar air pada penelitian ini sudah
memenuhi standar mutu briket sedangkan nilai kadar abu yang sudah
memenuhi standar mutu briket adalah pada Briket III tetapi variasi briket
ini dapat digunakan dalam bekal lapangan prajurit kopasgat.
Kata kunci: briket, serbuk kayu jati belanda, tempurung kemiri, karakteristik
briket
|