ABSTRAK :
kendali adalah suatu sistem yang dapat memerintah, mengarahkan
dan mengelola komponen dan perangkat untuk bekerja sesuai yang diinginkan.
Sistem kendali juga terdapat pada pesawat terbang yang bertujuan untuk
mengendalikan pesawat pada saat di udara salah satunya adalah aileron. Aileron
berfungsi untuk melakukan gerakan rolling pada sumbu lateral, dari gerakan
tersebut terdapat beberapa jenis gerakan yakni salah satunya adalah dutch roll. Saat
pesawat terbang bergerak di udara maka pengendalian pesawat melalui aileron
menjadi tidak stabil yang disebabkan adanya udara yang tidak beraturan
(Turbulensi). Oleh karena itu diperlukan suatu metode untuk menstabilkan keadaan
masalah tersebut agar pesawat dapat melakukan gerakan dengan lencar dan aman.
dutch roll merupakan gerakan antara hubungan kendali rolling dengan sumbu
lateral yang diakibatkan oleh pergerakan aileron. Spesifikasi Dutch roll diketahui
melalui data parameter gerak lateral pesawat Boeing 747. Data parameter tersebut
digunakan untuk menghitung nilai transfer function dimana nilai tersebut akan
disimulasikan pada simulink untuk mendapatkan titik root locus. Titik root locus
tersebut akan digunakan untuk menghitung nilai damping yang selanjutnya
menghitung nilai lead compensator yang berfungsi untuk menstabilkan sistem
kendali dutch roll hasil sistem kendali dutch roll ini diuji dengan metode lead
compensator untuk menghasilkan tingkat kestabilan yang lebih baik, pada
pengujian dengan root locus mendapatkan 5% lebih stabil dari tanpa lead
compesator, kemudian di uji pada analisis bode diagram mendapatkan hasil 10%
lebih stabil dari pengujian sebelumnya (root locus), kemudian pada pengujian
analisis bode diagram 5%, mendapatkan hasil lebih stabil dari pengujian analisis
bode diagram sebelumnya (10%) dan pada pengujian analisis bode diagram 2,5%,
mendapatkan hasil lebih stabil dari pengujian analisis bode diagram sebelumnya
(5%).
Kata Kunci: Dutch Roll, Rolling, Flight Control, Aileron, Lead Compensator,
Simulink.
|