ABSTRAK :
KUD Kecamatan Musuk sebagai tempat penampungan susu sapi murni di
Kecamatan Musuk harus memperhatikan kualitas susu agar konsumen tetap
mengonsumsi susu sapi murni dari KUD Kecamatan Musuk. Sebagai salah satu
contoh pernah ditemukan susu sapi dari petani yang ada campuran air. Selain itu,
jarak pengambilan susu antara Pos yang lumayan jauh, ditambah dengan jumlah
susu sapi yang terkadang juga tidak banyak, ini menjadi bahan pertimbangan
melihat harga bahan bakar minyak (BBM) untuk mobil KUD yang digunakan
sebagai pengambilan susu antara Pos yang terus mengalami kenaikan harga.
Memilih supplier (pemasok) susu sapi merupakan langkah strategi bagi KUD
Kecamatan Musuk dalam menjaga kualitas susu jangka Panjang. Dengan
demikian perlunya dilakukan analisis supplier (pemasok) susu sapi atau petani
susu sapi berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang digunakan dalam
pemilihan supplier susu meliputi kualitas susu, jarak lokasi pos, jumlah susu, dan
ketepatan penyediaan susu.
Kemudian dilakukan analisisi dengan metode analytical hierarcy proses
(AHP), AHP merupakan salah satu metode untuk membantu pengambil keputusan
dalam mengambil keputusan sesuai dengan criteria atau syarat yang telah
ditentukan. Hasil analisis data Supplier (pemasok) susu sapi murni Koperasi Unit
Desa (KUD) Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali yang berada diurutan teratas
sampai dengan terendah meliputi Pos 2 Banyusri dengan presentase 24,2%, Pos 6
Tagung dengan presentase 21,4%, Pos 5 Tagung dengan presentase 19,6%, Pos 4
Jenowo dengan presentase 17,7%, Pos 1 Mbangrowo dengan presentase 11,2%,
dan Pos 3 Menis dengan presentase 5,9%. Usulan perbaikan yang dilakukan oleh
KUD Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali terhadap supplier (pemasok) susu
sapi murni yang memiliki nilai terendah, diantaranya menegur secara langsung
kepada petani di pos 3 agar kualitas susu sapi yang dihasilkan memenuhi kriteria,
Kata Kunci: Kriteria, Pemasok, dan Analytical Hierarcy Proses
|