ABSTRAK :
Air conditioning system adalah sistem yang digunakan untuk mengatur suhu,
tekanan, kelembaban, dan sirkulasi udara di dalam kabin pesawat. Oleh karena itu
perawatan dalam komponen air conditioning system pesawat sangat diperhatikan
agar selalu dalam kondisi laik terbang. Untuk itu diperlukan analisi penyebab
terjadinya kegagalan pada komponen yang ada pada air conditioning system
pesawat Boeing 737-800 NG. Analisis kegagalan dalam penelitian ini menggunakan
metode Failure Mode Effect and Criticality Analysis (FMECA) penelitian ini menguji
beberapa komponen yang mengalami kegagalan berdasarkan data history, metode
FMECA menggunakan dua analisis failure mode yaitu Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) dan Criticality Analysis (CA), FMEA dilakukan dengan cara
mengidentifikasi potential failure, untuk CA dilakukan dengan menghitung hasil dari
pengujian FMEA. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Failure Mode
Effect Analysis (FMEA) yaitu perhitungan nilai RPN yang mendapatkan nilai
terbesar yaitu pada komponen Air Cycle Machine sebesar 315, dan hasil penentuan
nilai CA yang terendah yaitu pada komponen Pack Overheat Switch dengan nilai
ranking 7,798 dan yang mendapatkan nilai criticality ranking tertinggi yaitu
komponen Air Cycle Machine yaitu sebesar 32,919. Maka komponen tersebut harus
di prioritaskan dalam melakukan kegiatan perawatan karena mimiliki risiko yang
sangat tinggi.
Kata Kunci : Boeing 737-800 NG, Air Conditioning System, Failure Mode Effect and
Criticality Analysis (FMECA), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA), Criticality
Analysis (CA).
|