ABSTRAK :
Secara sederhana KTP merupakan kartu identitas diri yang dimiliki oleh
warga Timor-Leste berusia 17 tahun keatas, KTP diharapkan dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan public seperti layanan kesehatan, passport, ID akses dan lainnya.
ID akses itu sendiri adalah objek/bukti untuk mengakses suatu sistem dalam kata
lain adalah anak kunci elektronik. Selain itu, KTP juga berfungsi untuk mencegah
adanya identitas ganda dengan adanya barcode unik pada masing-masing KTP.
Untuk menigkatkan pemanfaatan KTP serta menigkatkan keamanan data maka
tercetuslah ide pemikiran untuk pemgembangan bahan dasar kartu tan penduduk
menggunakan semacam chip tertanam di dalamnya. Sehingga jadilah sebuah judul
“Rancang Bangun Prototipe Pengunci Brankas Menggunakan Pengenalan Kartu
Tanda Penduduk dengan RFID Berbasis NodeMcu Esp 8266’’. Penulis
mengembangkan teknologi Iot (Internet of Things) dengan aplikasi Blynk yaitu
dengan menggunakan sensor RFID, perangkat NodeMCU ESP8266 sebagai
mikrokontroler dan KTP digunakan sebagai pengganti kunci brangkas, untuk
pengunci brangkas menggunakan komponen selenoid sehingga dapat mengurangi
tindak kejahatan berupa pembobolan oleh pelaku tindak kejahatan sekaligus
mengedukasi masyarakat bahwa KTP tidak hanya digunakan sebagai identitas diri
melainkan juga sebagai alat pengaman dimana di dalam KTP tersebut terdapat chip
yang memiliki kode unik tersendiri bagi pemiliknya. Hasil dari Rancang Bangun
Prototipe Pengunci Brankas Menggunakan Modifikasi Kartu Tanda Penduduk
Dengan RFID Berbasis Nodemcu Esp 8266 ialah prototipe brankas dengan
pembaca sensor rfid sebagai reader dan modifikasi Kartu Tanda Penduduk yang
juga berbahan dasar kartu rfid. Prototipe ini bekerja optimal dijarak kurang dari
0.85 cm dengan waktu rerata pembacaan 0.27 detik.
Kata Kunci: KTP, Blynk, IoT, RFID, Selenoid.
|