ABSTRAK :
Pada era modern ini sistem Vertical Take-Off dan Landing (VTOL)
merupakan salah satu inovasi yang menarik dan diminati untuk meningkatkan
kinerja Unmanned Aerial Vehicle (UAV) agar lebih maksimal sekalipun harus
melakukan misi terbang di lahan yang minim. Dalam proses implementasinya
seringkali UAV mengalami kendala saat uji terbang berlangsung. Pada penelitian
ini penulis hendak mendiagnosa masalah pada wahana flying wing kit Glider 525
dengan sistem VTOL tipe tailsitter yang mengalami stall saat uji terbang
berlangsung. Untuk dapat mendiagnosa masalah dilakukan pembacaan data log (log
dataflash) yang terdapat pada memori flight control. Dataflash logs yang diperoleh
merupakan data penerbangan saat UAV melakukan uji terbang di ruang terbuka
selama kurang lebih 1 menit 8 detik. Pada proses pengujian sistem VTOL, wahana
melakukan 4 mode terbang. Uji terbang take-off dimulai saat UAV berada pada
mode hover, kemudian melakukan transisi hover to cruise dan terbang level.
Setelah melakukan terbang level dengan mode cruise wahana kembali melakukan
transisi cruise to hover. Terjadinya stall saat uji terbang VTOL berlangsung
disebabkan karena terdeteksinya mechanical failures karena kegagalan untuk
menonaktifkan salah satu parameter, sehingga throttle berkurang saat nose-up dan
membuat UAV terbang menukik lebih jauh lagi. Hal ini juga dipengaruhi oleh
bentuk control surface pada fuselage. Pada sistem VTOL tailsitter, control surface
akan diskalakan langsung dengan throttle. Throttle yang tinggi akan menghasilkan
lebih sedikit gerak pada control surface, sedangkan throttle yang rendah akan
menghasilkan lebih banyak gerakan.
Kata Kunci: tailsitter, flying wing, VTOL, Mission Planner, dataflash logs, pitch
|