ABSTRAK :
Teknologi komunikasi dewasa ini berkembang dengan sangat cepat,
dengan mana perkembangan ini telah mengubah pola pikir masyarakat dalam
berinteraksi bisnis, sosial dan budaya, salah satu teknologi komunikasi yang
sangat populer adalah internet. Keaneka ragaman layanan yang ditawarkan
internet menjadi alasan mengapa penggunanya selalu meningkat. Beberapa
layanan yang dapat dinikmati tersebut dikelola oleh sebuah server yang akan
melayani permintaan klien, seiring dengan banyaknya permintaan tidak jarang
akan terjadi gangguan pada server, salah satunya Denial of Service (DoS).
Kondisi ini adalah saat terjadinya penolakan layanan yang dimilik suatu server,
dikarenakan beberapa alasan yang mengganggu server, diperlukannya sebuah
mekanisme pencegahan yang cepat dalam mengantisipasi kondisi ini, salah
satunya otomatisasi pengalihan jalur menuju server backup. Penelitian ini
menggunakan mekanisme registrasi otomatis untuk server backup dan pengalihan
jalur pada server utama saat mengalami Denial of Service menuju server backup
dengan bantuan port forwarding pada aturan konfigurasi Network Address
Translation (NAT) di mikrotik. Terlihat berdasarkan hasil uji terhadap 10 kali
percobaan akses layanan, sistem jaringan komputer ini memiliki rata-rata 0,27
menit. Sedangkan proses registrasi server baru secara otomatis memiliki rata-rata
0,48 menit, terhadap hasil uji 10 kali percobaan dan mekanisme penanganan
masalah Denial of Service terbukti dapat bekerja dengan baik, terlihat berdasarkan
hasil uji terhadap 10 kali percobaan saat DoS, diperoleh rata-rata waktu
penanganan yaitu 1,12 menit. Sehingga terlihat bahwa sistem jaringan komputer
ini dapat bekerja menyelesaikan setiap prosesnya dengan waktu yang relatif.
Sehingga setiap mekanisme di dalam sistem ini tidak terlalu mengganggu klien
dalam melakukan transaksi data.
Kata kunci : Network Address Translation (NAT), Port Forwarding, Prevention
Denial of Service (DoS)
|