ABSTRAK :
Semakin maraknya penerbangan komersial (airlines) saat ini, Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh tidak tepatnya keputusan suatu airline di dalam pemilihan rute alternatif. Pemilihan rute ditentukan berdasarkan indikator, aspek jarak terbang, cuaca, dan kepadatan penerbangan. Jarak sangat berpengaruh dalam pemilihan rute penerbangan, dalam kondisi tertentu penentuan keputusan harus diambil dengan cepat, dan dengan algoritma Dijkstra dimana salah satu syaratnya adalah ketersediaan informasi jarak terpendek dalam menentukan rute alternatif. Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Rute alternatif Penerbangan merupakan aplikasi komputer yang memberikan output berupa informasi hasil penentuan rute alternatif yang sesuai dengan jalur penerbangan yang dilalui dan kondisi yang memungkinkan pesawat untuk mendarat, yang dapat mendukung para pilot dalam pengambilan rute yang tepat, dengan menyesuaikan beberapa kriteria dalam pemilihan rute alternatif yakni jarak, cuaca, dan kepadatan penerbangan, maka FOO (Flight Operation Officer) dapat memberikan informasi pada user/pilot mengenai perencanaan rute alternatif bagi penerbangan UPG-JOG yang dimana hasilnya terdiri dari 3 pilihan yakni, Semarang dengan jarak 625NM, status kepadatan lengang, Solo dengan jarak 627NM, status kepadatan lengang, dan Cengkareng dengan jarak 962NM, status kepadatan lengang. Dari ketiga pilihan tersebut telah disesuaikan hasil perhitungan jaraknya dengan algoritma Dijkstra, dan beberapa kriteria yang harus dipenuhi yakni cuaca dan status kepadatan, sehingga hasil terbaik dengan sistem pendukung keputusan perencanaan rute alternatif adalah kota Semarang dengan jarak 625NM, status kepadatan lengang, dengan cuaca cerah berawan.
Kata Kunci : SPK, Rute Alternatif Penerbangan, algoritma Dijkstra.
|