ABSTRAK :
ABSTRAK
Nose wheel steering merupakan komponen pada nose landing gear yang
berfungsi mampu membantu pilot mengarahkan pesawat ketika taxy di darat sesuai
yang diinginkan. Pilot akan mengalami kesulitan dalam mengarahkan nose wheel
pesawat apabila terjadi kerusakan pada nose wheel steering. Hal ini terjadi karena
seringya pesawat beroperasi sehingga menurunkan performa dari komponen
tersebut. Untuk menjaga pesawat agar tetap safety dan airworthy, maka harus
dilakukan maintenance secara berkala. Dalam melakukan maintenance pada
pesawat Fokker F27-500F, ditemukan adanya indikasi kerusakan pada nose landing
gear yaitu terdapat pada nose wheel steering system. Oleh karena itu, dilakukan
troubleshooting untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Troubleshooting pada penelitian ini menggunakan metode observasi,
metode pengumpulan data dan metode fault tree analysis yang digunakan untuk
menganalisis penyebab dari kerusakan pada nose wheel steering. Dalam penelitian
ini juga mengacu pada AMM Section 32-50-00 saat melakukan pekerjaan
troubleshooting agar tidak terjadi kesalahan teknis. Proses troubleshooting
dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan pada nose wheel steering yaitu
pneumatic line, control valve, dan centralizer unit.
Hasil dari troubleshooting ini kemudian dianalisis menggunakan metode
fault tree analysis dan diketahui bahwa kerusakan terjadi pada tubing control valve
yang mengalami kebocoran yang disebabkan vibrasi pesawat, kerusakan pada seal
screaper dan clutch piston yang mengalami keausan. Kemudian menganalisa
dengan metode fault tree analysis yang didapatkan 6 basic event yaitu seal crack,
fatigue, tubing leakage, connector lead loose, clutch piston worn out, piston
damage (FOD). Sehingga dilakukan replacement sesuai AMM Fokker F27-500F,
setelah replacement dilakukan kemudian melaksanakan operational test dan
didapatkan hasil bahwa nose wheel steering kembali normal.
Kata Kunci: Nose wheel steering, pneumatic line, replacement.
|