ABSTRAK :
ANALISIS BEBAN KERJA PEGAWAI OPERASI GROUND
HANDLING KOKAPURA DALAM PENANGANAN
MASKAPAI DI BANDARA AHMAD YANI SEMARANG
ZAKI MUAKAF
16050064
ABSTRAK
Penerbangan di bandar udara Internasional Ahmad Yani Semarang yang
padat sehingga menuntut pekerja ground Handling untuk lebih berkompeten
menjalankan pekerjaan. Kondisi pada operation ground handling Kokapura
menjalankan pola kerja shift dengan jumlah pekerja yang sebanding antara shift
pagi dan siang. Jadwal penerbangan yang berbeda membuat jumlah kebutuhan
pekerja tidak seimbang. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan jumlah kebutuhan
pekerja operation ground handling Kokapura yang sesuai dengan kondisi jadwal
penerbangan.
Perhitungan beban kerja berupa beban kerja mental menggunakan metode
NASA-TLX. Metode NASA-TLX digunakan 6 dimensi indikator untuk mengukur
beban kerja. Keenam indikator tersebut yaitu kebutuhan mental (Mental Demand),
kebutuhan fisik (physical demand), kebutuhan waktu (temporal demand),
performansi (performance), tingkat frustasi (frustration level), dan usaha (effort).
Semua indikator tersebut memiliki skala dari yang paling rendah yaitu 0 sampai
yang paling tinggi yaitu 100. Perhitungan berdasarkan pengumpulan kuesioner
yang diberikan kepada pekerja operation ground handling Kokapura. Dan juga
untuk mengetahui pada jam berapa dibutuhkan pekerja yang paling banyak.
Hasil dari perhitungan beban kerja menunjukkan nilai dengan kategori beban
kerja tinggi dan sangat tinggi. Tingkat Beban kerja mental dari pekerja Operation
Kokapura terdapat 3 jabatan masuk dalam kategori tinggi sekali dan 4 jabatan
masuk dalam kategori tinggi. Semakin banyak jumlah penerbangan maka jumlah
pekerja semakin bertambah, semakin ragam jenis keahlian yang diperlukan maka
jumlah pekerja semakin bertambah pula. Untuk kondisi normal menunjukkan total
pekerja paling banyak dibutuhkan pada periode pukul 14.00-15.00 WIB yaitu
sebanyak 39 pekerja dan pukul 19.00-20.00 WIB yaitu sebanyak 39 pekerja.
Kata Kunci: Beban Kerja, Ground Handling, NASA-TLX,
|