ABSTRAK :
Salah satu pemanfaatan pesawat udara nir awak (PUNA) yaitu untuk misi
pemantauan kepadatan lalu lintas. Namun dalam merancang PUNA penting untuk
memperhatikan konfigurasi serta penempatan komponen pesawat, karena dapat
berpengaruh terhadap kestabilan statiknya. Stabilitas statik adalah kecenderungan
atau respon awal suatu sistem, ketika diganggu dari kondisi ekuilibrium. Pesawat
yang stabil statik akan mampu menghasilkan momen untuk kembali ke kondisi
tersebut. Sehingga dalam proses perancangan PUNA perlu dilakukan analisis
terhadap kestabilan statik, sebelum masuk ketahap produksi.
Analisis menggunakan software XFLR5 untuk mengetahui performa
kestabilan statik PUNA pada matra longitudinal dan lateral direksional.
Pemodelan pesawat PUNA menggunakan software XFLR5 diinput data geometri
dari perancangan berupa airfoil, wing, vertical tail, horizontal tail, serta fuselage.
Hal-hal yang dianalisis adalah parameter-parameter aerodinamika seperti πΆπΏ, πΆπ,
πΆπ, dan πΆπ yang terjadi dengan beberapa variasi sudut serang, sudut slip samping,
dan horizontal tail incidence angle.
Berdasarkan analisis menggunakan software XFLR5 didapatkan hasil
berupa paramater-parameter kestabilan statik yaitu πΆππΌ , πΆπ0, πΆππ½ , dan πΆππ½ .
Hasilnya, pesawat PUNA belum memenuhi seluruh kriteria kestabilan statik matra
longitudinal (πΆππΌ < 0 dan πΆπ0 > 0) karena nilai πΆππΌ= -0,0051 sedangkan nilai
πΆπ0 = -0,0162. Namun pesawat PUNA telah memenuhi kriteria kestabilan statik
matra lateral direksional (πΆππ½ < 0 dan πΆππ½ > 0) dengan nilai πΆππ½ = -0,0007 dan
nilai πΆππ½ = 0,0043. Horizontal tail incidence angle (ππ»π) berpengaruh terhadap
kestabilan statik matra longitudinal dimana semakin positif sudut ππ»π yang
diberikan, maka semakin stabil statik pada matra longitudinal. Kebutuhan πΆπΏ
pesawat PUNA pada kondisisi terbang jelajah dapat terpenuhi pada pengaturan
minimal 2Β° ππ»π , namun diperlukan kajian lebih lanjut dengan mempertimbangkan
solusi-solusi lain yang lebih optimal.
Kata kunci: PUNA, Kestabilan Statik, XFLR5.
|