ABSTRAK :
PERBANDINGAN HASIL SISTEM PENYEMPROTAN PESTISIDA
TERHADAP VARIASI KETINGGIAN DAN JUMLAH NOZZLE PADA
DRONE AMF-16 IF
Oleh : Muhammad Thoriqul Arif
(NIM : 16050037)
Abstrak
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penopang utama perekonomian
negara Indonesia saat ini. Namun ada salah satu permasalahan yang kini sedang dihadapi
oleh sektor pertanian di Indonesia yaitu produktifitas. Berbagai inovasi pun bermunculan
untuk meningkatkan produktivitas para petani, salah satu caranya adalah mempercepat
aktivitas penyemprotan pestisida dengan menggunakan UAV atau drone. Sebelumnya pada
tahun 2017 juga sudah dibuat prototipe sistem penyemprotan hama dengan menggunakan
media cair pada platform Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan basis quadcopter di
mana salah satu komponen utama dari drone sprayer tersebut adalah nozzle. Nozzle
memiliki fungsi sebagai pintu keluar pada instument pemipaan. Cara kerja nozzle yaitu
aliran yang melewati nozzle ini akan berubah tekanannya. Aliran yang keluar dari nozzle
ini akan mengalami perubahan bentuk dan arah. Misalnya arahnya menjadi menyebar
dengan bentuk percikan yang lebih kecil (halus) dan bertekanan tinggi. Dari latar
belakang inilah tercetus ide untuk melakukan penelitian lebih mendalam pada Drone
AMF-16 IF, dan dalam skripsi ini dibahas spesifik tentang Nozzle dari Drone AMF-16 IF.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit dari setiap variasi pemasangan
nozzle pada drone AMF-16 IF, efektifitas luas semprotan pada drone AMF-16 IF
berdasarkan uji statis dan uji terbang, dan perbandingan uji statis dengan uji terbang.
Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terbang dan pengujian statis pada
prototipe sprayer berupa nozzle. Uji terbang akan diuji sebaran cairan dari nozzle ketika
drone terbang, sedangkan uji statis adalah uji sebaran cairan dari sprayer dengan cara
sprayer digantungkan di tiang uji, pada kedua pengujian di bawahnya sudah disiapkan
kertas uji untuk mengukur luas semprotan oleh nozzle. Dalam pengujian ini ada variasi
nozzle menggunakan 2 nozzle dan 4 nozzle, lalu juga menggunakan variasi ketinggian saat
uji dengan ketinggian 40 cm dan 80 cm.
Dari hasil pengujian yang dilakukan penulis dalam bentuk uji statis maupun uji
terbang dapat disimpulkan bahwa debit pada 2 nozzle ( rata-rata 0,0129 L/detik) lebih
kecil dibandingkan dengan debit 4 nozzle ( rata-rata 0,0068 L/detik), jumlah nozzle
mempengaruhi debit air pada semprotan. Percobaan menggunakan 4 nozzle dan variasi
ketinggian 80 cm menjadi percobaan paling efektif dengan hasil luas semprotan 13875
cm2 pada uji statis dan 14400 cm2 pada uji terbang. Hasil luas semprotan terbesar
menggunakan 2 nozzle uji statis lebih luas dibandingkan uji terbang dengan selisih 1125
cm2 dan hasil luas semprotan terbesar menggunakan 4 nozzle uji terbang lebih luas
dibandingkan uji statis dengan selisih 525 cm2.
Kata Kunci : drone, pestisida, efektivitas, nozzle.
|