© jkj,gwww.itda.ac.id 2024

Detail Skripsi

PERBANDINGAN HASIL SISTEM PENYEMPROTAN PESTISIDA TERHADAP VARIASI KETINGGIAN DAN JUMLAH NOZZLE PADA DRONE AMF-16 IF
Penulis
MUHAMMAD THORIQUL ARIF
Pembimbing : Ir. Djarot Wahju Santoso, M.T. - Istiyawan Priyahapsara S.T, M.Eng.

ABSTRAK :
PERBANDINGAN HASIL SISTEM PENYEMPROTAN PESTISIDA TERHADAP VARIASI KETINGGIAN DAN JUMLAH NOZZLE PADA DRONE AMF-16 IF Oleh : Muhammad Thoriqul Arif (NIM : 16050037) Abstrak Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penopang utama perekonomian negara Indonesia saat ini. Namun ada salah satu permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh sektor pertanian di Indonesia yaitu produktifitas. Berbagai inovasi pun bermunculan untuk meningkatkan produktivitas para petani, salah satu caranya adalah mempercepat aktivitas penyemprotan pestisida dengan menggunakan UAV atau drone. Sebelumnya pada tahun 2017 juga sudah dibuat prototipe sistem penyemprotan hama dengan menggunakan media cair pada platform Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dengan basis quadcopter di mana salah satu komponen utama dari drone sprayer tersebut adalah nozzle. Nozzle memiliki fungsi sebagai pintu keluar pada instument pemipaan. Cara kerja nozzle yaitu aliran yang melewati nozzle ini akan berubah tekanannya. Aliran yang keluar dari nozzle ini akan mengalami perubahan bentuk dan arah. Misalnya arahnya menjadi menyebar dengan bentuk percikan yang lebih kecil (halus) dan bertekanan tinggi. Dari latar belakang inilah tercetus ide untuk melakukan penelitian lebih mendalam pada Drone AMF-16 IF, dan dalam skripsi ini dibahas spesifik tentang Nozzle dari Drone AMF-16 IF. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit dari setiap variasi pemasangan nozzle pada drone AMF-16 IF, efektifitas luas semprotan pada drone AMF-16 IF berdasarkan uji statis dan uji terbang, dan perbandingan uji statis dengan uji terbang. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terbang dan pengujian statis pada prototipe sprayer berupa nozzle. Uji terbang akan diuji sebaran cairan dari nozzle ketika drone terbang, sedangkan uji statis adalah uji sebaran cairan dari sprayer dengan cara sprayer digantungkan di tiang uji, pada kedua pengujian di bawahnya sudah disiapkan kertas uji untuk mengukur luas semprotan oleh nozzle. Dalam pengujian ini ada variasi nozzle menggunakan 2 nozzle dan 4 nozzle, lalu juga menggunakan variasi ketinggian saat uji dengan ketinggian 40 cm dan 80 cm. Dari hasil pengujian yang dilakukan penulis dalam bentuk uji statis maupun uji terbang dapat disimpulkan bahwa debit pada 2 nozzle ( rata-rata 0,0129 L/detik) lebih kecil dibandingkan dengan debit 4 nozzle ( rata-rata 0,0068 L/detik), jumlah nozzle mempengaruhi debit air pada semprotan. Percobaan menggunakan 4 nozzle dan variasi ketinggian 80 cm menjadi percobaan paling efektif dengan hasil luas semprotan 13875 cm2 pada uji statis dan 14400 cm2 pada uji terbang. Hasil luas semprotan terbesar menggunakan 2 nozzle uji statis lebih luas dibandingkan uji terbang dengan selisih 1125 cm2 dan hasil luas semprotan terbesar menggunakan 4 nozzle uji terbang lebih luas dibandingkan uji statis dengan selisih 525 cm2. Kata Kunci : drone, pestisida, efektivitas, nozzle.


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : MUHAMMAD THORIQUL ARIF
NIM : 16050037
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2024