© jkj,gwww.itda.ac.id 2024

Detail Skripsi

ANALISIS TROUBLESHOOTING DAN PENYEBAB KEGAGALAN ENHANCED GROUND PROXIMITY WARNING SYSTEM BOMBARDIER CRJ-1000 NG GARUDA INDONESIA PADA HANGGAR 4 PT.GMF AEROASIA
Penulis
BONAVENTURA ELANG PAKSI ADISURYA
Pembimbing : Agung Praksoso, S.T., M.Eng. - C. Sukaca B, S.T., M.T.

ABSTRAK :
ABSTRAK Enhanced Ground Proximity Warning System (EGPWS) adalah instrumen untuk memberikan warning dan alert pesawat terbang terhadap terrain atau ground. Trouble yang terjadi pada pesawat Bombardier CRJ-1000 NG Garuda Indonesia di hanggar 4 GMF AeroAsia yaitu radio altitude indication not shown pada PFD-2 (co-pilot side), incorrect airspeed indication pada PFD-2 (co-pilot side), dan AOA indicating pada vane transducer. Permasalahan tersebut diketahui karena adaanya laporan dari pemeriksaan C check dalam operational dan BITE test berupa MDC message “RAC 2/RAD ALT 4K / INTERNAL FAULT”, “NO R-ADC-2 BUS OUTPUT”, “R AOA / RESOLVER 2”. Permasalahan tersebut dapat mempengaruhi performa pilot saat melakukan penerbangan. Dalam penelitian ini, metode observasi secara langsung dilaksanakan guna mengamati dan menganalisis terjadinya kegagalan dan penanganan perawatan pesawat Bombardier CRJ-1000 NG Garuda Indonesia di hanggar 4 GMF AeroAsia. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan metode fault tree analysis untuk mengetahui penyebab dasar terjadinya kegagalan radio altitude indication not shown pada PFD-2 (co-pilot side), incorrect airspeed indication pada PFD-2 (co-pilot side), dan AOA indicating pada vane transducer pada Bombardier CRJ-1000 NG Garuda Indonesia. Hasil dari penelitian tentang permasalahan pada EGPWS pada pesawat Bombardier CRJ-1000 NG Garuda Indonesia adalah terjadi permasalahan pada radio altimeter converter 2 (RAC 2) yang menyebabkan kesalahan indikasi radio altitude pada PFD-2 (co-pilot side), air data computer 2 (ADC 2) yang menyebabkan kesalahan indikasi airspeed pad PFD-2 (co-pilot side), dan AOA transducer yang menyebabkan pesawat tidak dapat mendeteksi stall. Permasalahan tersebut terselesaikan dengan melaksanakan trobleshooting mengacu pada FIM Bombardier CRJ-1000 NG TASK34-44-04-810-802 untuk kesalahan indikasi radio altitude, FIM Bombardier CRJ-1000 NG TASK FIM34-13-01-810-815 untuk incorrect airspeed indication, dan FIM Bombardier CRJ-1000 NG TASK FIM27-35-05-810-808 untuk kesalahan AOA transducer stuck. Serta melaksanakan penggantian komponen mengacu pada AMM34-44-04-000-801 untuk prosedur removal RAC 2 dan mengacu pada AMM34-44-04-400-801 untuk prosedur installation RAC 2, AMM34-13-01-000-801 untuk prosedur removal ADC 2 dan mengacu pada AMM34-13-01-400-801 untuk prosedur installation ADC 2, serta AMM27-35-05-000-801 untuk prosedur removal AOA transducer (co-pilot side) dan mengacu pada AMM27-35-05-400-801 untuk prosedur installation AOA transducer (co-pilot side). Dengan metode fault tree analysis didapatkan 16 basic event pada trouble EGPWS Bombardier CRJ-1000 NG, yaitu (1) Antenna crack, (2) Foreign object damage, (3) Dent, (4) Sensor broken, (5) Disconnected electrical cable, (6) 115VAC bus fail, (7) Connector pin broken, (8) Over voltage from supply, (9) Computer fan failure, (10) Computer over current, (11) Low resistance due to broken module resistor, (12) Component Short Circuit, (13) Vibration, (14) Coil, (15) High ambience humidity, (16) Oxidation Kata Kunci: Radio altimeter converter, air data computer, AOA transducer.


Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
Penulis : BONAVENTURA ELANG PAKSI ADISURYA
NIM : 18360089
Foto :
File : [ Baca file skripsi ]
   

E-LibSTTA

Sistem Informasi Perpustakaan STTA Yogyakarta

© E-LibSTTA 2024