ABSTRAK :
ABSTRAK
Sistem landing gear pesawat merupakan sistem utama yang harus dilengkapi dengan sistem pengereman untuk menopang struktur pesawat saat di darat. Masalah pada sistem pengereman muncul jika ada satu atau lebih komponen yang rusak dalam sistemnya. Ketika terjadi masalah pada sistem pengereman, hal itu akan mempengaruhi kinerja pengendalian pilot terutama pada saat deselerasi hingga berhenti penuh di landasan.
Dalam penelitian ini, metode observasi langsung digunakan untuk mengamati dan menganalisis penanganan perawatan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 NG di Hanggar 2 PT. GMF AeroAsia. Subjek pada penelitian ini adalah sistem pengereman Boeing 737-800 NG. Selain itu pada penelitian ini digunakan metode fault tree analysis untuk mencari kemungkinan penyebab yang akan ada pada permasalahan sistem pengereman Boeing 737-800 NG. Proses troubleshooting dan remove/install mengacu pada FIM Boeing 737-800 NG chapter 32-42 task 816, AMM Boeing 737-800 NG task 32-41-31, AMM Boeing 737-800 NG task 32-41-72 dan AMM Boeing 737-800 NG task 32-41-41.
Fungtional test dilakukan untuk mengetahui kondisi sistem pengereman telah berhasil diperbaiki, yang mengacu pada AMM task 32-41-00-710-801. Dengan menggunakan metode fault tree analysis yang terkait dengan masalah sistem pengereman pesawat, diperoleh 14 basic event. 14 basic event tersebut adalah brake control cable broken, crank shaft fault, shaft dirty dan dust on spring which yang dapat mengakibatkan brake metering valve mengalami kegagalan, kemudian spring fault, piston fuse fault, dan fittings leak adalah tiga basic events yang dapat mengakibatkan hydraulic fuse fault, kemudian disk crack, stators disk wear out, rotors disk wear out, pressure plate crack, pressure plate bend, cylinder cap leak, dan piston stuck on housing adalah sembilan basic events yang dapat mempengaruhi brake assembly mengalami kegagalan.
Kata kunci: brake system, fault tree analysis, pengereman.
|