ABSTRAK :
PEMANFAATAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY (AR) UNTUK PENGENALAN GUBERNUR DI PROVINSI JAWA DAN BALI 2020
Oleh:
Diky Ahmad Syahputro
14030072
INTISARI
Biodata mrupakan data faktual atau informasi tentang data diri seseorang, mulai dari informasi pribadi, pendidikan, pengalaman kerja dan lain-lain, biodata sangat diperlukan untuk dijadikan bahan kebutuhan untuk informasi, contoh halnya informasi biodata tentang para penemu, toko-toko perjuangan, dan pimpinan baik itu pimpinan perusahaan maupun pimpinan pemerintahan di suatu negara atau daerah, dan lain-lain. Teknologi yang semakin berkembang, orang-orang sudah bisa mengetahui informasi biodata secara detail dari sosok figuran tersebut, seperti informasi biodata tentang kepala-kepala daerah di seluruh Indonesia terutama di daerah jawa dan bali, dengan menerapkan teknologi Augmented Reality (AR) untuk Untuk Pengenalan Gubernur di Provinsi Jawa dan Bali 2020. AR dapat diartikan sebagai teknologi yang dapat menggabungkan dunia maya ke dunia nyata dalam bentuk 2 dimensi atau 3 dimensi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, Aplikasi Pengenalan Gubernur Provinsi daerah Jawa dan Bali 2020 minimal berjalan di sistem operasi Android version 7.0 sampai pada sistem operasi Android 10. Pengujian marker yang digunakan yaitu logo Provinsi banten, Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Provinsi daerah bali. Pada pendeteksian marker sangat terpengaruh pada intensitas cahaya, jarak dan ukuran marker. Dari hasil pengujian marker untuk intensitas cahaya minimal 2 lx dan jarak efektif pendeteksian antara 10 cm. Untuk ukuran marker semakin kecil, kamera smartphone sulit mendeteksi marker sehingga minimal ukuran marker yang digunakan 350 x 350 Pixel. Warna pada marker tidak terlalu berpengaruh pada proses pendeteksian, hal ini dikarenakan pendeteksian tepi yang menjadi teknik dasar pembacaan marker oleh Vuforia.
Kata kunci : Augmented Reality, Marker, Vuforia, Biodata, Gubernur.
|