ABSTRAK :
ABSTRAK
PENGEMBANGAN ALGORITMA UNTUK TEGANGAN KELUARAN STABIL BUCK CONVERTER
Oleh:
Muhammad Hanif Arhan
NIM: 14010010
Departemen Teknik Elektro
Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto
Email: epipenny@yahoo.com
Konverter DC-DC adalah jenis catu daya yang mengubah tegangan DC menjadi tegangan DC lebih tinggi atau lebih rendah. Dua jenis konverter yang umum digunakan adalah konverter linier dan konverter switching. Konverter linier hanya dapat menurunkan tegangan DC dengan menurunkan tegangan input dengan transistor dan penyearah. Kelemahan dari konverter linier adalah panas yang dihasilkan dari transistornya, sehingga memerlukan heatsink. Dibandingkan dengan konverter linier, konverter switching dapat menaikkan atau menurunkan tegangan input DC. Buck converter adalah salah satu jenis konverter DC-DC yang mengubah tegangan input menggunakan pulse width modulation (PWM) untuk menghasilkan tegangan output yang lebih rendah.
Studi ini mengusulkan algoritma sebagai metode kontrol buck converter untuk menjaga keluaran agar tetap stabil pada 12V dalam merespon perubahan beban dan mode operasinya. Algoritma pengontrol ini bekerja dengan menggunakan persamaan untuk menghitung persentase siklus kerja untuk kedua mode operasi, continuous conduction mode (CCM) dan discontinuous conduction mode (DCM). Algoritma juga mampu membedakan mode operasi berdasarkan arus beban. Jika arus beban di atas ambang tertentu, konverter akan beralih ke CCM, dan jika arus beban di bawah ambang tersebut, konverter akan beroperasi di DCM.
Berdasarkan hasil pengujian simulasi dengan konverter yang dioperasikan dengan frekuensi switching 10Khz. Batasan arus beban mode operasi CCM dan DCM konverter adalah 0,3A. Konverter mampu mempertahankan tegangan keluaran rata-rata 11.9965V dengan osilasi rata-rata 0.0128V (0.1%).
Kata kunci: Tegangan DC, Buck converter, continuous conduction mode, discontinuous conduction mode
|