ABSTRAK :
Tingkat bahaya (Hazard) di daerah sisi udara semakin meningkat seiring tingginya utilitas dan jumlah pesawat yang beroperasi di bandara tersebut. Bahaya perlu dikendalikan untuk mengurangi tingkat kecelakaan, dengan cara bahaya tersebut harus ditemukan. Untuk menemukan bahaya maka perlu diadakan manajemen penilaian risiko dimana di dalamnya terdapat identifikasi hazard, penilaian risiko, dan mitigasi. Sedangkan fishbone digunakan untuk dapat mengetahui akar masalah dari timbulnya hazard tersebut.
Manajemen penilaian risiko merupakan proses identifikasi, analisa dan mitigasi pada tingkat yang dapat diterima terhadap risiko yang dapat mengancam operasional bandar udara. Untuk pemakaian fishbone sendiri dalam penelitian untuk membantu merancang mitigasi agar dapat meminimalisir hazard tersebut tidak terulang kembali.
Hasil Penelitian yang telah dilakukan diperoleh 1) ditemukan 20 macam hazard/bahaya dengan 81 jumlah sampel (laporan hazard) dari 11 kegiatan operasional yang ada di bagian sisi udara, dimana dari 20 macam hazard tersebut 8 hazard masuk dalam kategori “dapat diterima setelah mengkaji pelaksanaan operasi” dan 12 hazard masuk ke dalam kategori “dapat diterima” 2) akar masalah dari hazard yang ditemukan adalah dibatasinya waktu ground time, kurangnya jumlah petugas G/H dan GSE, kurang luasnya area manouver GSE. 3) kontrol/mitigasi untuk dapat meminimalisir timbulnya hazard adalah dengan menerapkan 3 defence yaitu (regulasi, teknologi, dan training).
Kata Kunci : Identifikasi Hazard, Penilaian Risiko, Fishbone, Mitigasi, Sisi Udara
|