ABSTRAK :
Pesawat UAV Hybrid VTOL adalah pesawat yang menggabungkan konsep pesawat UAV fixed wing dan rotary wing dalam satu platform, sehingga pesawat selain dapat melakukan take off landing konvensional dapat juga melakukan vertical take off landing. Tetapi pesawat ini mempunyai kekurangan yaitu drag yang dihasilkan besar pada saat melakukan VTOL karena menggunakan fixed wing. Solusi untuk masalah tersebut adalah dengan menggunakan Tilt Wing, yaitu sayap yang bisa berubah posisinya menjadi vertikal dan horizontal, pada saat melakukan VTOL wing akan pada posisi vertikal.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemodelan dan simulasi untuk mengetahui apakah dengan menggunakan tilt wing dapat mengurangi drag yang terjadi pada saat melakukan VTOL. Pemodelan dilakukan menggunakan software Solidworks 2015, kemudian hasil dari pemodelan akan disimulasikan menggunakan software ANSYS 16.2. Simulasi akan dilakukan dengan variasi kecepatan yaitu 1,4 m/s (5 km/j), 4,17 m/s (15 km/j) dan 6,94 m/s (25 km/j). Hasil simulasi yaitu pressure, velocity, contour dan streamline.
Berdasarkan hasil analisis, nilai drag pesawat UAV hybrid tilt wing dan fixed wing meningkat dari tekanan pada saat kecepatan 1,4 m/s (5 km/j) sampai 6,94 m/s (25 km/j). Nilai drag yang paling besar adalah pada kecepatan 6,94 m/s (25 km/j) sebesar 177,51 N pada pesawat UAV Fixed Wing dan 1,97 N pada pesawat UAV Tilt Wing. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan drag pesawat UAV fixed wing lebih besar dibandingkan pesawat UAV tilt wing.
Kata kunci: Pesawat UAV, VTOL, ANSYS, drag, total pressure
|