ABSTRAK :
ABSTRAK
Pengawas lalu lintas udara mengalami stres yang berlebihan karena peker-jaan mereka. Ini telah dikaitkan dengan aspek pekerjaan ATC seperti tuntutan tu-gas yang tinggi, tekanan waktu atau tanggung jawab, atau perlatan yang tidak me-madai. Jenis pekerjaan yang lebih memerlukan kesiapsiagaan tinggi (vigilance) seperti air traffic controller di bandar udara sangat berhubungan dengan peker-jaan mental yang memerlukan konsentrasi tinggi. Oleh karena adanya dampak neg-ative bagi sebuah perusahaan jika memberikan beban kerja mental terlalu tinggi ataupun terlalu rendah bagi karyawannya, maka diperlukanlah pengukuran untuk mengetahui beban kerja mental yang tepat untuk karyawannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung beban kerja mental yang dirasa-kan personel ATC pada unit APP. Pengukuran beban kerja mental pada penelitian ini menggunakan NASA-TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index). Metode ini mengukur 6 (enam) dimensi ukuran beban kerja yaitu Men-tal Demand, Physical Demand, Temporal Demand, Performance, Effort dan Frus-tation Level.
Berdasarkan hasil perhitungan skor yang diperoleh 1 orang personel ATC menilai beban kerja yang dirasakan sedang (skor 65), 1 orang personel ATC menilai beban kerja yang dirasakan tinggi (skor 79), sedangkan sisanya 14 orang personel ATC menilai beban kerja yang dirasakan sangat tinggi (diatas 80). Rek-omendasi yang dapat diberikan terhadap perolehan beban kerja mental yang cukup tinggi ini adalah melalui peningkatan peralatan dari radar (konvensional) menjadi Performance Based Navigation (PBN), membagi sektor TMA menjadi 2 wilayah, melakukan training bagi para personel ATC, pengaturan jadwal dinas yang tepat,
Kata Kunci: ATC, beban kerja mental, NASA-TLX
|