ABSTRAK :
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh terhadap kekuatan tarik dan karakertistik dari bentuk sambungan pengelasan atau kampuh yang paling baik untuk menyambung baja ST 37 dengan jenis pengelasan SMAW menggunakan variasi bentuk kampuh V, U, dan tirus. Penelitian ini menggunakan material baja ST 37 dengan ketebalan 10 mm serta variasi bentuk sambungan kampuh V, U, dan tirus menggunakan pengelasan SMAW dan Elektroda E7016. Dimensi kampuh menggunakan standar AWS, pada kampuh V menggunakan sudut 60°, gap root 3 mm, dan root pass 2 mm. Kampuh U menggunakan sudut 45°, dengan radius lingkaran dalam 6 mm, gap root 0 mm, dan root pass 2 mm, sedangkan kampuh tirus menggunakan sudut 45°, gap root 3 mm, dan root pass 2 mm. Material yang sudah dibentuk sudut kampuh dan dilas kemudian dipotong menjadi spesimen menggunakan standar ASTM E8M. Setelah itu dilakukan pengujian menggunakan pengujian tarik dan struktur mikro.
Hasil penelitian menunjukkan selisih perbedaan nilai kekuatan tarik, tegangan luluh, dan regangan tidak terlalu signifikan dibandingkan dengan variasi kampuh lainnya, dengan patahan yang terjadi rata-rata pada daerah logam induk. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik yang terjadi bukan merupakan nilai kekuatan pada bentuk sambungan pengelasan, melainkan nilai dari kekuatan logam induk, sehingga diperlukan kajian yang lebih jauh lagi pada penelitian ini untuk dapat menentukan desain sambungan yang paling baik untuk menyambung Baja ST 37 dengan ketebalan 10 mm menggunakan pengelasan SMAW. Hasil pengujian struktur mikro menunjukkan perubahan bentuk struktur mikro pada daerah yang terkena pengaruh panas. Hal ini menyebabkan struktur pearlitenya meningkat, sehingga karakteristik material pada daerah tersebut menjadi lebih kuat dan keras dibandingkan pada daerah logam induk.
Kata kunci: pengelasan SMAW, baja ST 37, kampuh, pengujian tarik, struktur mikro
|