ABSTRAK :
Bahan bakar merupakan komponen pembiayaan tertinggi kedua (17,7%) setelah tenaga kerja (32,2%) dari seluruh komponen operasional yang harus dikeluarkan maskapai penerbangan. Berdasarkan alasan tersebut, dilakukan analisis penggunaan bahan bakar pesawat Boeing 737-900ER pada saat cruising melalui perhitungan termodinamika Engine CFM56-7B26 dengan variasi ketinggian terbang 20.000ft, 25.000 ft, 30.000 ft, 35.000 ft dan 40.000 ft untuk memperoleh nilai thrust specific, thrust total, TSFC (thrust specific fuel consumption), fuel consumption dengan satuan (liter/100km/seat) dan mendapatkan ketinggian terbang yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakar yang dihitung menggunakan Microsoft Excel untuk memperoleh grafik sebagai hasil analisa termodinamika engine tersebut. Parameter data input yang digunakan adalah ketinggian 35.000 ft dan mengacu pada international standard atmosphere yang didapat berdasarkan literatur buku-buku dan sumber-sumber yang relevan.
Hasil analisa perhitungan peforma menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar akan semakin menurun seiring bertambahnya ketinggian terbang dan sangat efisien pada ketinggian 35.000 ft. Ini terjadi karena pesawat mengalami peningkatan jika sudah melewati 36.000 ft (memasuki lapisan tropopause) karena suhu udara akan berhenti menurun (konstan) yang mengakibatkan menurunnya kinerja engine.
Kata kunci: cervis ceiling, thrust specific, thrust total, thrust specific fuel consumption, fuel consumption, CFM56-7B26
|