ABSTRAK :
ABSTRAK
Sabut kelapa merupakan limbah yang keberadaannya melimpah sehingga dapat mengganggu lingkungan sekitar. Pemanfaatan sabut kelapa masih sangat minim dimanfaatkan, bahkan secara umum limbah sabut kelapa hanya dibakar begitu saja. Pemanfaatan hasil pembakaran sabut kelapa hanya digunakan sebagai abu gosok untuk membersihkan alat - alat dapur dan juga digunakan dalam campuran pembuatan batu bata. Salah satu cara untuk menanggulangi limbah sabut kelapa adalah dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan komposit.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh ukuran serbuk arang sabut kelapa terhadap harga impak komposit. Penelitian ini menggunakan ukuran mesh 20, mesh 60, dan mesh 100. Bahan yang digunakan adalah serbuk arang sabut kelapa dengan matrik berupa resin epoksi dan hardener. Pengujian adalah uji impak dan SEM. Metode yang digunakan dalam proses pembuatan komposit adalah metode hand lay-up.
Hasil analisis dari material komposit serbuk arang sabut kelapa pada pengujian impak diperoleh kesimpulan bahwa kekuatan impak maksimum terjadi pada ukuran 100 mesh dengan kekuatan harga impak rata - rata 0,092 J/mm2 dan menunjukkan kekuatan impak minimum terdapat pada komposit ukuran 20 mesh dengan kekuatan harga impak rata - rata 0,079 J/mm2. Berdasarkan hasil analisa pengujian SEM (scanning electrone microscope) yang diambil dari morfologi patahan spesimen komposit menunjukkan bahwa terdapat kegagalan seperti terdapatnya void dan matrik cracking pada material komposit. Dengan demikian, komposit ini layak digunakan untuk bumper mobil karena tidak mudah pecah ketika menerima tumbukan.
Kata kunci: komposit, ukuran mesh, sabut kelapa, epoksi, pengujian impak
|