ABSTRAK :
Dalam menghadapi persaingan yang terjadi pada saat ini maka setiap perusahaan (airline) harus mempunyai strategi, salah satunya yaitu dengan memilih pesawat yang akan dioperasikan. Pesawat dengan biaya operasional yang kecil maka akan diperoleh keuntungan (profit) yang besar,begitu juga sebaliknya.
Dalam pemilihan tipe pesawat dilakukan dengan analisa teknik dan dan ekonomi. Analisa teknik dilakukan dengan melihat performa dan spesifikasi dari masing-masing pesawat yang dijadikan alternatif pemilihan tipe pesawat berdasarkan armada yang dimiliki PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yaitu pesawat Airbus A330-300, Airbus A330-200 dan Boeing 737-800NG. Sedangkan dalam analisa ekonomi pemilihan tipe pesawat dilakukan dengan analisa biaya operasional yag terdiri dari; biaya operasional langsung (direct operating cost (DOC)) dan biaya operasional tidak langsung (indirect operating cost (IOC)). Dengan adanya analisis biaya operasional, akan diketahui jumah pengeluaran terbesar yang dikeluarkan oleh suatu airline (PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.) dalam sekali operasi penerbangan.
Berdasarkan perhitungan yang penulis lakukan maka pesawat yang paling sesuai dan efisien digunakan pada rute Jakarta - Denpasar adalah pesawat Boeing 737-800NG dikarenakan pesawat B737-800NG mempunyai biaya operasional yang paling sedikit dibandingkan dengan pesawat yang lainnya baik DOC (7.613,16 USD/trip) maupun IOC (1.857,62 USD/trip). Sehingga jumlah total biaya operasional untuk pesawat B737-800NG pada rute Jakarta - Denpasar adalah sebesar 9.470,78 USD/trip dan mempunyai biaya operasiona per ASK yang paling kecil yaitu 0,03038. Selain itu untuk mencapai titik break even point (BEP) pesawat Boeing 737-800NG membutuhkan load faktor yang lebih kecil dibandingkan pesawat lainnya yaitu 50,00%.
Kata kunci : Tipe Pesawat, Biaya Operasional (Operating Cost), Load Factor, Profit (keuntungan), BEP
|