ABSTRAK :
Perkembangan transportasi udara mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan harga tiket yang semakin terjangkau dan peningkatan pendapatan dari masyarakat sendiri. Peningkatan ini berpengaruh terhadap jumlah frekuensi dan jumlah persaingan yang melayani setiap rute. Rute yang mengalami peningkatan salah satunya adalah rute Jakarta-Bengkulu-Jakarta. Untuk mengatasi peningkatan yang terjadi dilakukan analisis persaingan untuk mengetahui jumlah persaingan, analisis jumlah perkembangan dan perkiraan penumpang serta analisis kebutuhan penambahan jadwal penerbangan baru.
Dalam melakukan analisis menggunakan studi deskriptif, yang menggambarkan kondisi maskapai Garuda Indonesia adalah sebagai subyek penelitian dan jumlah persaingan, jumlah penumpang(Januari-Mei 2014) dari maskapai Garuda Indonesia dan maskapai pembanding, frekuensi penerbangan dari maskapai Garuda Indonesia dan maskapai pembanding, available seat kilometer (ASK) dari maskapai garuda Indonesia dan maskapai pembanding, revenue pax kilometer (RPK) dari maskapai Garuda Indonesia dan maskapai pembanding serta seat load factor (SLF) adalah sebagai obyek penelitian.
Dengan adanya analisis tersebut dapat diketahui bahwa untuk Jakarta-Bengkulu-Jakarta yang mendominasi baik dari segi jumlah maupun frekuensi adalah Lion Air (JT) dan frekuensi yang dibutuhkan untuk garuda Indonesia dalam satu tahun adalah 1226 kali penerbangan sesuai dengan SLF (73,95%), berdasarakan hal tersebut maka diperlukan penambahan jadwal atau frekuensi penerbangan sebanyak two round trip per minggu setiap bulannya.
Kata kunci : Persaingan, rute penerbangan, penambahan jadwal
|