ANALISIS HOLDING DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADISUTJIPTO YOGYAKARTA |
Penulis STEFHANUS DHARMA INDRA PRADANA
Pembimbing : Drs. Sukoco, M.Pd., MT - Sri Mulyani, ST
|
ABSTRAK :
Kerugian yang diakibatkan dari keterlambatan kedatangan pesawat (landing) karena holding dapat menghambat perkembangan dan kemajuan perusahaan tersebut karena perencanaan cost penerbangan pada saat di udara akan menambah jumlah anggaran biaya yang sudah direncanakan perusahaan maskapai penerbangan yaitu biaya bahan bakar yang bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal yang menyebabkan holding ketika akan landing di Bandar udara internasional Adisutjipto Yogyakarta dan mengetahui berapa biaya kerugian bahan bakar pesawat terbang Sriwijaya Air saat terjadi holding pendaratan di Bandar udara Internasional Adisutjipto pada periode September 2013 - Agustus 2014.
Adapun lokasi penelitian yaitu bertempat di Angkasa pura I Bandar udara internasional Adisutjipto. Penghitungan kerugian bahan bakar saat holding adalah suatu analisis penelitian untuk mengetahui berapa banyak tambahan bahan bakar serta biaya yang dikeluarkan pada suatu penerbangan dari Estimated Time Arival (ETA) yang sudah direncanakan sebelumnya yang kemudian jumlah keterlambatan dalam satu tahun dijumlahkan dan dihitung banyaknya penggunaan bahan bakar yang digunakan sesuai dengan waktu keterlambatannya sesuai rentang waktu selisih ( Actual Time of Arrival (ATA) - Estimated Time of Arrival (ETA) ) dan jenis pesawat yang digunakan dalam operasi penerbangan tersebut, karena setiap jenis pesawat mempunyai daya pemakaian bahan bakar yang berbeda.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan holding di Bandar udara Adisutjipto Yogyakarta bisa terjadi karena jam operasional penerbangan yang hanya 14 jam dengan jumlah penerbangan reguler per hari yang mencapai 135 penerbangan. Dibandingkan dengan bandara lain yang memiliki jam operasional yang lebih lama hingga 24 jam. Kerugian bahan bakar pesawat sewaktu melakukan holding bervariasi menurut jenis pesawat yang digunakan. Kerugian paling sedikit terjadi pada pesawat jenis Boeing 737-300, sedangkan yang paling banyak di tipe boeing 737-500.
Kata kunci : Holding, ETA, ATA, Kerugian.
|
Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
|
|
Penulis |
: STEFHANUS DHARMA INDRA PRADANA |
|
NIM |
: 09050028 |
|
Foto |
: |
|
File |
: [ Baca file skripsi ]
|