ABSTRAK :
ABSTRAK
Combustion chamber berfungsi sebagai tempat untuk pembakaran campuran antara bahan bakar dengan udara menggunakan bantuan igniter untuk menghasilkan energi panas untuk di ekspansikan ke turbine. Kerusakan pada combustion chamber mesin pesawat terbang dapat mengurangi kinerja dan mengakibatkan resiko keamanan. Dalam penelitian ini combustion chamber memiliki kegagalan karena dilution air hole yang terjadi di bagian inner case dengan variasi diameter dilution air hole yang berbeda-beda. Pengukuran pada mesin pesawat sangat kompleks. Study experimental dilakukan dengan metode simulasi numerik menggunakan software berbasis Ansys fluent untuk mendapatkan rasio distribusi temperature dan pengaruhnya terhadap temperatur yang terjadi setelah adanya perbedaan diameter dilution air hole. Dari hasil simulasi menggunakan software berbasis Ansys fluent dengan permodelan menggunakan non-premixed combustion, rasio presentase distribusi temperature dengan pemberian input mass flow rate udara sebesar 28,7103 kg/s dan 0,25818 kg/s untuk fuel pada masing-masing variasi dengan diamete Air Hole sebesar 4 mm, 5 mm, dan 6 mm memiliki presentase persebaran temperature: 4 mm 69%, 5 mm 64% dan 6 mm 73%. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi rasio presentase distribusi temperature maka konsentrasi pemanasan semakin berkurang seiring dengan semakin membesarnya diameter lubang Air Hole.
Kata Kunci : combustion chamber, software Ansys fluent, distribusi temperature.
|