PENGARUH BENTUK AIRFOIL TERHADAP KOEFISIEN GAYA ANGKAT PADA MODEL SAYAP PESAWAT CESSNA 172 SKYHAWK DENGAN KOMPUTASI MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS ANSYS FLUENT |
Penulis GUSTY LEONARDY ALUNAT
Pembimbing : Dr. Okto Dinaryanto, S.T., M.M., M.Eng - Agung Prakoso,S.T., M.Eng
|
ABSTRAK :
ABSTRAK
Bentuk permukaan penampang sayap pesawat disebut airfoil. Bentuk ini digunakan untuk menambah gaya angkat (lift) pada pesawat terbang. Lift disebabkan oleh perbedaan kecepatan udara dan tekanan pada permukaan airfoil. Salah satu cara untuk menambah lift adalah dengan menambahkan flap di bagian trailing edge dari sayap tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan dua permodelan airfoil yaitu NACA 0018 dan NACA 2412 dengan sudut defleksi 5°, 10°, dan 15° menggunakan software Autodesk Inventor 2018 dan simulasi menggunakan software ANSYS 2020. R2 untuk mengetahui koefisien lift pada kedua model airfoil.
Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui permodelan airfoil, nilai koefisien lift dan menyimpulkan airfoil yang paling efisien di antara kedua jenis airfoil tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa airfoil NACA 0018 menghasilkan lift lebih besar pada sudut defleksi flap 5° dan NACA 2412 menghasilkan gaya angkat yang lebih besar pada sudut defleksi 10° dan 15°.
Metode yang digunakan adalah analisis simulasi. Simulasi dimulai dari permodelan airfoil menggunakan software Autodesk Inventor dan disimpan dengan format IGES, lalu dimasukkan ke software ANSYS untuk mensimulasikan kedua airfoil agar mendapatkan nilai koefisien lift. Nilai dari hasil analisis dapat disimpulkan airfoil 2412 dengan plain flap dengan nilai kecepatan 80 m/s lebih efisien karena menghasilkan nilai gaya angkat yang lebih besar pada sudut defleksi 10° dan 15°.
Kata kunci: airfoil, flap, NACA airfoil, koefisien lift, ANSYS
|
Tulisan Lengkap dapat Dibaca di Ruang Tesis/Disertasi
|
|
Penulis |
: GUSTY LEONARDY ALUNAT |
|
NIM |
: 13040022 |
|
Foto |
: |
|
File |
: [ Baca file skripsi ]
|