ABSTRAK :
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan perhitungan kembali beban pendinginan pada line sirup 1 dan 2 PT Konimex menggunakan acuan data perhitungan perusahaan kemudian dibandingkan dengan perhitungan teoritis sehingga diharapkan dapat diketahui selisih perhitungan tersebut. Dari selisih perhitungan tersebut penyebab terjadinya selisih perhitungan beban pendinginan dan dampak selisih perhitungan beban pendinginan dari sebuah ruangan dapat dianalisis.
Metode perhitungan beban pendinginan (cooling load) menggunakan metode CLTD (Cooling Load Temperature difference) berdasarkan ASHRAE Handbook Fundamental 1993. Yang dihitung dalam hal ini adalah internal load (panas dari lampu, manusia dan mesin), external load (panas dari lantai, atap dan dinding) dan ventilasi dan infiltrasi. Total perhitungan dibandingkan dengan data perusahaan kemudian dianalisis.
Hasil total perhitungan secara teoritis beban pendinginan adalah 865.799 Btu/hr atau setara dengan ≈ 96.2 Pk untuk line sirup 1 dan 2. Total perhitungan tersebut terbagi dalam 7 zona, selisih setiap zona terhadap data perhitungan perusahaan adalah ; zona 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 sebesar 19.198 Btu/hr, 18.754 Btu/hr, 8.556 Btu/hr, 70.984 Btu/hr, 3.350 Btu/hr dan 22.138 Btu/hr dan karena di zona 7 tidak diketahui data dari perusahaan, maka zone 7 hanya dihitung data dari perhitungan menggunakan metode CLTD yaitu sebesar 55.022 Btu/hr. Selisih perhitungan tersebut dikarenakan perusahaan dalam menghitung beban pendinginan hanya menghitung panas dari lampu, panas sensibel dan panas laten, sehingga total perhitungan tersebut berpengaruh terhadap tidak tercapainya suhu comfort zone yaitu sebesar 22ºC - 25ºC.
Katakunci : cooling load, metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference), internal load, external load, comfort zone.
|