ABSTRAK :
PENGARUH TEKANAN METODE VACUUM BAGGING PADA PEMBUATAN KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT BAMBU TERHADAP KEKUATAN BENDING
Disusun oleh:
M. FACHRUR HERNOMO AJI
14040041
Pembimbing 1 : Fajar Nugroho, S.T., M.Eng.
Pembimbing 2 : Eli Kumolosari, S.T., M.Eng.
ABSTRAK
Dalam kurun beberapa tahun terakhir, banyak penelitian komposit yang dituju kepada komposit serat alam sebagai alternatif untuk menggantikan serat-serat yang sulit untuk dibuat atau bahkan ditemukan. Dengan meningkatnya usaha dalam pemanfaatan komposit, maka kebutuhan manufaktur akan komposit juga turut meningkat dimana penerapan metode yang lebih baik seperti penggunaan metode vacuum bagging dapat menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi masalah yang ada pada teknik fabrikasi konvensional seperti metode hand lay-up.
Uji bending dan uji SEM akan diaplikasikan pada komposit berpenguat serat bambu dengan komposisi yang terdiri dari fraksi volume serat 40%, fraksi volume resin 59% dan fraksi volume katalis 1%. Spesimen difabrikasi melalui metode hand lay-up dan metode vacuum bagging (dengan variasi tekanan yang akan digunakan pada pompa vakum adalah 15 inHg, 20 inHg dan 25 inHg) yang kemudian dibentuk sesuai ketentuan pada ASTM D7264-15.
Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa metode fabrikasi dapat mempengaruhi nilai tegangan bending dimana komposit yang difabrikasi melalui metode vacuum bagging dengan variasi tekanan 25 inHg memiliki nilai rata-rata tegangan bending tertinggi yakni sebesar 26,50 MPa. Selain itu metode vacuum bagging juga dapat dikatakan masih belum sepenuhnya efektif dikarenakan vakum tidak mampu menghilangkan gas dan void yang sudah menempel terlebih dahulu di laminate akibat proses curing yang sudah dimulai sebelum proses vakum. Namun demikian, sebagian gas dan void pada permukaan dapat dihilangkan dengan vakum sehingga memiliki sifat mekanik yang lebih baik daripada metode hand lay-up.
Kata kunci: serat bambu, vacuum bagging, uji bending, uji SEM
|