ABSTRAK :
Perawatan pesawat mempunyai nilai yang sangat penting untuk selalu dijaga, agar keandalan, kelaikan dan kesiapan dari pesawat. PT.Indonesia Air Transport & Infrastructure (IAT), merupakan salah satu perusahaan charter, pesawat yang digunakan iat adalah jenis EC 155B1. Penulis menggunakan dua metode penelitian, yang pertama Reliability control program (defect monitoring) yang digunakan untuk menyeleksi dan me-validasi data kerusakan komponen. Perhitungan Weibull dugunakan untuk pengolahan data keandalan komponen yang telah di seleksi.
Berdasarkan analisis defect monitoring selama periode 2014-2019 adalah ATA chapter 34 navigation, namun komponen pada ATA chapter 34 navigation tidak memiliki batasan umur komponen yang tercatat pada dokumen airworthiness limitation section sehingga digantikan oleh ATA chapter 62 main rotor. Komponen pada ATA chapter 62 main rotor yang dipilih adalah komponen scissors lower link, pitch change rod-end, dan frequence adapter rod-end.
Hasil analisis weibull terhadap komponen scissors lower link, pitch change rod-eng, dan frequence adapter rod-end, didapakan data nilai keandalan dilihat dari indikasi nilai β = 2.0967 (scissors lower link), β = 2.5884 (Frequence Adapter Rod-en), dan nilai β = 6.3102 (pitch change rod-end). Ketiga komponen memiliki nilai β > 1 yang mengindikasikan tipe kerusakan yang sama yaitu implies wear-out dengan nilai mean time to failure ketiga komponen. Ketiga komponen mengindikasikan jenis kegagalan yang sama (wear out failure), maka program perawatan yang tepat terhadap ketiga komponen yaitu dengan melakukan preventive maintenance (daily check, post & pre-flight check, detailed inspection dan lain-lain)
Kata kunci: Keandalan, Defect Monitoring, Weibull, Mean Time To Failure
|