ABSTRAK :
Keterlambatan atau delay penerbangan terjadi pada pergerakan lalulintas udara
(Air traffic movement) saat peak hours, hal ini bisa berpotensi terjadinya kondisi
dimana penerbangan harus mengalami holding/mengantri saat melakukan
landing ataupun take off . Holding bukan hanya berdampak buruk terhadap
penumpang selain itu holding juga berdampak bagi penyedia jasa (Maskapai)
karna akan merugikan waktu dan penambahan biaya operasional (operational
cost) khususnya untuk penambahan biaya bahan bakar saat terjadinya
holding.Penelitian ini bertujuan untuk menghitung biaya operasional
(Operational Cost) pada maskapai Lion Air Rute Bandara Internasional Ngurah
Rai (DPS)-Bandara Internasional Soekarno-Hatta saat terjadinya holding dengan
periode selamaDesember 2022-Januari 2023.
Pada penelitian ini digunakan Metode Study Literatur untuk perhitungan biaya
operasional didapatkan dari pengolahan data kedatangan pesawat yang melakukan
holding berdasarkan tipe pesawat,rute penerbangan,waktu untuk holding
(holding time) yang didapatkan dari perhitungan selisih Estimate Time Of Arrival
(ETA) dan Actual Time Of Arrival (ATA) yang selanjutnya akan digunakan untuk
perhitungan biaya tambahan konsumsi bahan bakar saat holding.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan penyebab terjadinya Holding penerbangan
rute Bandara Internasional Ngurah Rai (DPS)-Bandara Internasional Soekarno-
Hatta dikarenakan padatnya lalu lintas udara yang bertepatan dengan High
Season libur Nataru periode Desember 2022-Januari 2023. Biaya tambahan
bahan bakar (Operational Cost) 4 kali holding dengan waktu rata-rata 9,5 menit.
didapatkan holding cost selama Desember 2022-Januari 2023 dengan
pengeluaran rata-rata Rp 1.080.052/menit.
Kata Kunci:Holding,ETA,ATA
|