ABSTRAK :
ABSTRAK
Pembentukan Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
Indonesia (LPPNPI) muncul sekitar tahun 1999 yang didasari kondisi pelayanan
navigasi penerbangan indonesia yang dikelola oleh beberapa operator yaitu PT.
Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II, unit pelaksana teknis (UPT) dirjen
perhubungan udara, pemda, swasta, dan militer.
Pada PP no.77 tahun 2012 juga menguraikan jenis Pelayanan Navigasi
Penerbangan yang menjadi kewajiban Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), yaitu: pelayanan lalu lintas
penerbangan (air traffic service), pelayanan telekomunikasi penerbangan
(aeronautical telecommunacation service), pelayanan informasi aeronautika
(aeronautical information service) pelayanan informasi meteorologi (aeronautical
meteorological service), pelayanan informasi pencarian dan pertolongan (search
and rescue / sar).
Permasalahan yang dialami oleh Lembaga Penyelenggara Pelayanan
Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) dalam mengatur penerbangan sipil
domestik, militer domestik, dan international di Bandar Udara Internasional
Adisutjipto Yogyakarta sering terjadi keterlambatan ketika pesawat akan
melakukan take off atau landing sehingga berdampak pada pesawat yang memiliki
jadwal selanjutnya.
Dari permasalahan diatas dapat diselesaikan menggunakan Regresi Liniear
Berganda dan Diagram Pareto dengan hasil pengolahan dan analisis data delay
pada kategori IV diperoleh persamaan regresi Y = 0,499 + 0,983 X1 + 0,982 X2 +
0,934 X3 + 0,989 X4, dimana diperoleh nilai regresi untuk operasional sebesar
0,983, manajemen 0,982, teknisi 0,934 dan cuaca 0,989 hal ini berarti faktor yang
paling erat hubungannya terhadap keterlambatan penerbangan pada kategori IV
adalah faktor cuaca, faktor operasional, faktor manajemen dan faktor teknisi.
Kata Kunci: Katerelambatan, Penerbangan, Regresi
|