ABSTRAK :
ABSTRAK
Manajemen logistik obat merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, dan penghapusan obat. Dinas Kesehatan Kabupaten Belu telah melaksanakan manajemen logistik ini namun masih terdapat masalah yaitu tidak tercapainya target ketersediaan obat.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali atau menelaah secara lebih dalam mengenai kesesuaian antara kegiatan manajemen logistik obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dengan regulasi pemerintah mulai dari input, proses, dan output. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi sebagai cara untuk mengumpulkan data. Informan dalam penelitian ini adalah unsur dari seksi farmasi Dinas Kesehatan yang berjumlah 3 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur input yang belum sesuai dengan regulasi pemerintah yaitu belum ada pelatihan Sumber Daya Manusia,. Unsur Proses yang belum sesuai dengan regulasi pemerintah yaitu belum ada tim perencanaan terpadu, dan pengadaan obat belum menggunakan E-katalog dengan sistem e- purchasing. Unsur output yang belum sesuai dengan regulasi pemerintah yaitu jumlah obat yang diminta tidak sesuai dengan jumlah obat yang diberikan, dimana jumlah obat yang diminta adalah 35.664 sementara jumlah obat yang diberikan adalah 31.102.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan agar mengupayakan pembentukan tim perencanaan obat terpadu, mengadakan pelatihan bagi pengelola obat sesuai dengan regulasi yang ada sehingga dapat meningkatkan pencapaian ketersediaan obat di seksi farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Kata Kunci : Manajemen Logistik Obat, Dinas Kesehatan.
|