ABSTRAK :
ABSTRAK
Saat ini Perusahaan/Organisasi dihadapkan pada persaingan yang sangat luar biasa.
Perusahaan / Organisasi yang unggul, harus memiliki, dan mengimplementasikan Budaya Kerja
Perusahaan / Organisasi yang unggul. Budaya Kerja Perusahaan / Organisasi yang diakui paling unggul
di dunia adalah Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). Budaya Kerja 5S mudah
dimengerti, tetapi adalah sangat sulit di terapkan. Di Indonesia sampai saat ini dari pengamatan, sangat
sedikit yang berhasil menerapkan Budaya Kerja 5S, menjadi kebiasaan dan sikap kerja.
PT. Sport Glove Indonesia adalah satu perusahaan yang telah menerapkan konsep dan budaya
5S, namun dalam pelaksanaanya peneliti masih menemukan beberapa kendala yang belum sesuai
dengan konsep 5S. peneliti masih menemukan beberapa masalah diantaranya adalah : Tempat minum
yang diletakan di meja jahit, Tisu dan Kipas yang diletakan di meja jahit ,Alat kebersihan yang diletakan
secara sembarangan dan bercampur dengan material,Bahan material yang diletakan secara berantakan
dan tidak terusun sesuai kode dan jenis barang,Sisa material yang dibiarkan di meja Cutting , dan
Tempat peletakan bahan yang tidak kokoh.
Berdasarkan pada hal tersebut diatas, maka penulis mencoba untuk memberikan masukan dan
saran kepada perusahaan agar kedepan konsep dan budaya 5S yang ada di PT. Sport Glove Indonesia
menjadi lebih baik. Adapun saran tersebut adalah : Perusahaan harus membentuk tim atau departemen
khusus yang bertugas untuk melaksnakan dan bertanggung jawab terhadap terlaksnanya konsep
5S,Perusahaan wajib melakukan sosialisasi , seminar , dan juga pelatihan konsep 5S kepada seluruh
karyawan guna memberikan pengertian dan wawasan tentang kosnsep 5S , hal tersebut sangat penting
dilakukan guna menanamkan rasa sadar dan tanggung jawab setiap karyawan atas bahaya yang timbul
jika konsep 5S tersebut tidak dilaksanakan dengan baik, Membuat peraturan yang jelas mengenai hal
yang boleh dan tidak boleh dilakukan PT Sport Glove Indonesia. Peraturan ini dapat berupa kontrol
visual seperti larangan membuang sampah, tidak merokok, dan kewajiban menggunakan alat pelindung
diri selama berada di lingkungan PT Sport Glove Indonesia. Pembuatan larangan ini dapat dilakukan
dengan membuat rambu-rambu yang bisa dilihat oleh semua karyawan dan harus dipatuhi
,Dilakukannya audit pelaksnaan konsep 5S secara berkala. Audit dapat dilakukan setahun sekali atau
sesuai dengan kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan audit, pengaudit harus memiliki kriteria
penilaian yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga akan memudahkan dalam proses audit. Audit
dapat dilakukan dengan turun langsung dan melakukan penilaian.
Kata Kunci: Budaya kerja,Konsep 5S, PT. Sport Glove Indonesia
|