ABSTRAK :
Perusahaan Bakpia Pathuk "25" adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri manufaktur, yaitu pembuatan Bakpia sebagai makanan khas
Yogyakarta dengan produk utamanya yaitu Bakpia Pathuk kacang hijau dan masih
banyak lagi variasi rasa dari produk yang dihasilkan oleh Perusahaan Bakpia Pathuk
"25" Yogyakarta. Disamping sebagai makanan khas Bakpia juga banyak di buru oleh
wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Untuk mempertahankan
kualitasnya perusahaan harus menekan jumlah produk cacat hingga mencapai
maksimal zero defect. Six sigma merupakan suatu metode atau cara yang digunakan
untuk memperbaiki kualitas produksi dengan konsep dasar DMAIC (Define,
Measure, Analyze, Improvement, dan Control). Perbaikan dengan menggunakan
metode six sigma diharapkan dapat menekan jumlah produk yang mengalami
kecacatan sehingga dapat bertahan dalam persaingan kedepan. Perusahaan Bakpia
Pathuk "25" tak terkecuali harus mengendalikan kualitas produknya, terutama
dibagian produksi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada fase define ditemukan masih banyak
produk yang mengalami kecacatan yaitu pruduk gosong/ hangus dan pecah. Fase
measure didapat DPMO dihari pertama sebesar 49400 dan rata-rata sebesar 37756
kemudian di transfer ke dalam nilai sigma untuk menegetahui posisi perusahaan
berada. Nilai sigma yang didapat yaitu 3.155 posisi perusahaan masih setara dengan
industri di Indonesia. Pada fase analyze bahwa faktor penyebab kecacatan pada
bagian produksi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manusia, mesian, bahan baku,
dan lingkungan. Dan yang trakhir yaitu fase improvement pada fase ini di usulkan
beberapa solusi yaitu : Faktor manusia, antara lain meberikan pelatihan kepada
karyawan. Faktor mesin, melakukan pengecekan rutin terhadap mesin. Faktor
metode, mengecek kembali metode yang sudah diterapkan. Faktor lingkungan,
membersihkan lingkungan produksi secara rutin.
Kata kunci : Six sigma, kualitas.
|