ABSTRAK :
Air conditioning system adalah salah satu sistem utama untuk kenyaman dan keselamatan penumpang pesawat terbang. Banyak penerbangan saat ini telah menggunakan pesawa-pesawat modern yang telah dilengkapi dengan sistem air conditioning, hampir semua pesawat komersil baik didalam negeri maupun luar negeri menggunakan pressurize system. Selama 15 Juni 2015 sampai dengan 16 desember 2018 (waktu operasional pesawat), ditemukan salah satu sistem dari pesawat terbang Boeing 737-900ER yang mengalami kegagalan adalah Air Conditioning system sebanyak 24 kali.
Fault tree analysis merupakan suatu metode untuk mengidentifikasi resiko yang berperan terhadap terjadinya kegagalan. Metode ini dilakukan dengan pendekatan yang bersifat top down, yang diawali dengan asumsi kegagalan dari kejadian puncak (top event) kemudian merinci sebab-sebab suatu top event sampai pada suatu kegagalan. Setelah dilakukan pembuatan diagram fault tree, kemudian melakukan evaluasi dengan minimum cut set.
Hasil analisis dengan top event air conditioning system fail diperoleh 7 intermediate event dengan gerbang logika OR dan 5 basic event, serta kegagalan yang mendominasi terjadinya air conditioning system fail pada pesawat Boeing737-900ER adalah Ram door actuator belum direset sebesar 0,000480 atau 0,048 % per jam terbang.
|