ABSTRAK :
ABSTRAK
Anodizing alumunium adalah proses elektrolisasi menggunakan larutan
elektrolit sebagai penghubung antara katoda dan anoda. Alumunium dipasang
pada kutub positif (anoda), yang permukaannya mengalami reaksi oksidasi dan
terbentuk suatu lapisan oksida aluminium sehingga menjadi lapisan pelindung dan
berfungsi sebagai dekoratif.
Pada penelitian ini, proses anodizing menggunakan arus 1.5 A, 2 A dan
2.5 A dengan waktu 15 menit. Pengujian thickness gauge menggunakan 3 titik uji
acak pada spesimen. Pengujian korosi menggunakan larutan NaCl 30% dengan
merendam spesimen selama 30 hari.
Hasil penelitian memperlihatkan rentang waktu 15 menit, semakin banyak
arus anodizing maka semakin terbuka pori-pori aluminium. Pelapisan pewarna
meningkatkan nilai fisik pada spesimen sebelum masuk ke proses sealing. Dari
hasil pengujian thickness gauge diperoleh 3.72 μm pada arus 1.5 A, 6.02 μm pada
arus 2 A dan 8.04 μm pada arus 2.5 A. Nilai terbaik pada pengujian thickness
gauge adalah 8.04 μm pada arus 2.5 A. Dari hasil pengujian korosi diperoleh
0.2709 mpy pada arus 1.5 A, 0.1814 mpy pada arus 2 A dan 0.1022 mpy pada
arus 2.5 A. Nilai terbaik pada pengujian korosi adalah 0.1022 mpy pada arus 2.5
A. Pengujian terbaik pada thickness gauge dan korosi terdapat pada arus 2.5 A
dengan waktu 15 menit.
Kata kunci: anodizing, ketebalan, korosi
|